Photoreactivation Risk on Microbiological Quality of Drinking Water Refills in Bandar Lampung City. Photoreactivation is a direct process of repairing a damaged DNA with the help of ultraviolet in the range of 320-370 nm. Research is designed to acknowledge the effect of time exposure and UV vis ray's intensity to numbers of Coliforms and E.coli. The results prove the effect of UV exposure time on the increase of coliform which is 60,2% (p-value=0,0001). The increase of coliform happens after 180th minutes of exposure. But, in this research there is no effect of UV's intensity towards both numbers of coliform (p-value = 0,152) and E.Coli (pvalue=0,578). Besides buying a refilled mineral water from a water depot whose disinfecting with UV ray and ozone combined, closing the gallon of mineral water since the first day being used to avoid being exposed by UV vis ray from the sun is a must-do to avoid photoreactivation process.
Keywords:Coliform, E.coli, Photoreactivation, UV vis Abstrak: Risiko Fotoreaktivasi terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang di Kota Bandar Lampung. Fotoreaktivasi merupakan proses perbaikan DNA yang rusak secara langsung dengan bantuan sinar ultraviolet dalam rentang 320-370 nm. Penelitian dirancang untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan dan intensitas sinar UV vis terhadap jumlah Coliform dan E.coli. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh waktu pemaparan sinar UV vis terhadap peningkatan jumlah Coliform yaitu sebesar 60,2% (p-value=0,0001). Peningkatan jumlah Coliform terjadi setelah menit ke-180 pemaparan. Namun, pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh intensitas sinar UV vis terhadap jumlah Coliform (p-value=0,152) maupun E.coli (pvalue=0,758). Selain membeli air minum isi ulang dari depot air minum yang melakukan proses desinfeksi dengan kombinasi sinar UV dan ozon, menutup galon air minum sejak pertama digunakan agar tidak terpapar sinar UV vis dari matahari merupakan upaya yang harus dilakukan untuk menghindari proses fotoreaktivasi.
Kata kunci: Coliform, E.coli, Fotoreaktivasi, UV visHasil Riskesdas tahun 2013 mendapatkan bahwa proporsi rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses terhadap sumber air minum sebesar 66,8%, yaitu membeli air kemasan atau isi ulang (30,7%), sumur gali terlindung (22,5%), PDAM (13,5%), sumur bor (12,8%), mata air terlindung (7,6%), penampungan air hujan (2,9%), dan sumber air tidak sehat (10%). Pada kelompok yang membeli air kemasan atau isi ulang, proporsi masing-masing sebesar 9,7% dan 21%. Data ini menunjukkan bahwa penggunaan air minum isi ulang merupakan proporsi terbesar setelah sumur gali terlindung.Air minum isi ulang diproduksi di depot air minum. Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas (Kemenkes RI, 2010).Proses pengolahan air minum yang dilakukan di depot air minum melalui dua tahap, yaitu penyaringan dan desinfeksi (Deperindag, 2004). Ada tiga metode yang sering digunakan pada proses desinfeksi air minum, yaitu metode sinar ult...