Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat mengakibatkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif dapat memicu kerusakan sel, jaringan, hingga organ yang kemudian akan menyebabkan penyakit degeneratif. Stres oksidatif dapat dikurangi dengan cara meningkatkan imunitas tubuh melalui antioksidan, dimana antioksidan ini dapat ditemukan pada salah satu bahan alam yaitu bawang lanang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bawang lanang impor dengan berbagai pelarut sebagai sumber antioksidan alami berdasarkan kadar total fenolik, flavonoid, dan aktivitas antioksidan. Metode Follin-ciocalteu digunakan untuk menentukan total fenol, flavonoid total ditentukan secara kolorimetri dengan AlCl3, dan aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik ekstrak etanol 96%, etil asetat, dan diklorometan secara beturut-turut adalah 13,77 (tergolong sedang); 26,60 (tergolong sedang); dan 6,36 (tergolong rendah) mgGAE/gr ekstrak. Total flavonoid ekstrak etanol 96%, etil asetat, dan diklorometan secara berturut-turut adalah 0,97; 2,88; dan 0,47 mgQE/gr ekstrak. Sementara itu, aktivitas antioksidan (nilai IC50) untuk ekstrak etanol 96% yaitu 339,69 ppm (tergolong lemah), untuk ekstrak etil asetat sebesar 174,03 ppm (tergolong sedang), dan untuk ekstrak diklorometan sebesar 430,48 ppm (tergolong lemah). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa bawang lanang impor dengan ketiga pelarut memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami, namun hasil uji tidak lebih baik daripada total fenolik, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan bawang lanang lokal.
Kata kunci: Fenolik total, flavonoid total, antioksidan, bawang lanang