2019
DOI: 10.7454/eki.v2i3.2321
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Biaya Strategi DOTS Program Tuberkulosis antara Puskesmas dan Rumah Sakit Swasta Kota Depok

Abstract: Angka penemuan Tuberkulosis (TB) tahun 2016 adalah sebesar 77% di dunia, sebesar 46,5% di Asia Tenggara dan sekitar 32 - 33% di Indonesia. Di Kota Depok angka penemuan TB mencapai 58%. Sektor swasta menjangkau 18,7% kasus TB di Kota Depok meskipun baru 40% RS swasta yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan strategi DOTS di Rumah Sakit swasta Kota Depok lebih menghemat biaya dibandingkan di Puskesmas. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan kohort retrospektif di Puskesmas DO… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini terhitung cukup efisien dan sejalan dengan penelitian Ulya bahwa program DOTS memiliki biaya penyelenggaraan pengobatan paling kecil sehingga terbukti puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling efektif untuk penanganan TBC. 16 Jumlah OAT di Puskesmas Depok Jaya selalu tersedia dengan baik tanpa ada keluhan dari petugas puskesmas dan pasien TBC, namun terkait dengan kebutuhan laboratorium, Puskesmas Depok Jaya belum mampu menyediakan alat TCM untuk tes dahak sehingga hasil spesimen tidak langsung diketahui oleh pasien TBC. Hasil penelitian ini sejalan dengan Salahy bahwa kurangnya alat laboratorium akan menunda diagnosis, sehingga diperlukan kerjasama yang baik dengan laboratorium untuk memastikan pengiriman spesimen yang cepat diketahui oleh pasien.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini terhitung cukup efisien dan sejalan dengan penelitian Ulya bahwa program DOTS memiliki biaya penyelenggaraan pengobatan paling kecil sehingga terbukti puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling efektif untuk penanganan TBC. 16 Jumlah OAT di Puskesmas Depok Jaya selalu tersedia dengan baik tanpa ada keluhan dari petugas puskesmas dan pasien TBC, namun terkait dengan kebutuhan laboratorium, Puskesmas Depok Jaya belum mampu menyediakan alat TCM untuk tes dahak sehingga hasil spesimen tidak langsung diketahui oleh pasien TBC. Hasil penelitian ini sejalan dengan Salahy bahwa kurangnya alat laboratorium akan menunda diagnosis, sehingga diperlukan kerjasama yang baik dengan laboratorium untuk memastikan pengiriman spesimen yang cepat diketahui oleh pasien.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Di Indonesia, pengobatan TB reguler di Puskesmas membutuhkan biaya Rp 1.948.284 per 1% kenaikan success rate pasien. Pengobatan TB reguler di Rumah Sakit dengan strategi DOTS membutuhkan biaya ±Rp 4.000.000,00 sedangkan pengobatan di Rumah Sakit tanpa DOTS memerlukan biaya ±Rp 5.400.000,00 24 Beban biaya pengobatan TB RO membutuhkan biaya 42 kali lipat dari biaya pengobatan TB reguler di Puskesmas dan 20 kali lipat untuk pengobatan TB reguler di rumah sakit dengan DOTS. Oleh karena itu, setiap peningkatan kasus TB RO akan turut mengakibatkan peningkatan beban pembiayaan kesehatan secara signifikan.…”
Section: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pengobatan Tb Rounclassified