Salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh pemerintah Kota Semarang adalah tingginya warga penyandang Tuna Daksa. Berdasarkan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinas Sosial Kota Semarang, bahwa jumlah penyandang disabilitas untuk jenis tuna daksa adalah 1.758 jiwa. Menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, masih banyak warga penyandang tuna daksa khususnya anak-anak di YPAC Kota Semarang yang memerlukan alat bantu tangan prostetik agar anak-anak dapat beraktifitas dengan normal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membantu anak-anak di YPAC Kota Semarang untuk memperoleh tangan prostetik sesuai dengan kebutuhan mereka yang diiringi dengan kegiatan penyuluhan dan pendampingan sehingga bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Tahapan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, terdiri dari 1) Koordinasi dengan yayasan dan pengurus YPAC Kota Semarang, 2) Pendataan anak tuna daksa di YPAC Kota Semarang, 3) Perekaman bentuk dan ukuran tangan anak tuna daksa, 4) Proses desain tangan prostetik, 5) Proses Produksi, 6) Penyusunan buku manual penggunaan dan pemeliharaan tangan prostetik, dan 7) Penyuluhan dan pendampingan, serta hibah tangan prostetik kepada anak tuna daksa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat penting untuk membantu anak tuna daksa di YPAC Kota Semarang sehingga dapat beraktifitas sehari-hari secara normal untuk meningkatkan prestasi belajarnya.