<p>Pamelo (Citrus maxima) memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia merujuk karakteristiknya yang unik, baik dari sisi ukuran, rasa, dan lama penyimpanan. Beberapa aksesi yang dibudidayakan di Magetan meliputi Nambangan, Magetan, Sri Nyonya, dan terdapat juga klon Adas yang belum dilepas. Analisis korespondensi dilakukan mengetahui atribut unggulan pada keempat aksesi jeruk pamelo tersebut, dengan menggunakan data primer dari panel terbatas atas 132 sampel buah, yang dilakukan pada tahun 2014. Beberapa tahapan yang dilakukan: (1) cleaning data yang bersumber dari penilaian panelis mengelompokkan data berdasarkan kesukaan, (2) melakukan uji asosiasi tabel kontingensi antara varietas pamelo dan kriteria unggul, dan (3) analisis korespondensi terhadap aksesi pamelo. Hasil yang diperoleh menunjukkan varietas Nambangan melekat dengan atribut unggul kebersihan, bentuk buah, warna, dan tebal kulit ; varietas Magetan terikat dengan jumlah biji, varietas Sri Nyonya dengan tebal, tekstur, dan rasa daging buah; serta klon Adas dengan warna daging buah. Berdasarkan hasil dari penilaian panelis atribut unggul utama dari penampilan dalam adalah rasa daging buah (18,98%) dan untuk penampilan luar adalah bentuk buah (18,32%). Hal ini menjadikan varietas Sri Nyonya menjadi pilihan pertama panelis (27,37%). Hasil tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kepada petani terkait kesesuaian aksesi yang dipilih dengan pasar yang dibidik (terkait atribut unggulan yang disukai), serta menjadi acuan bagi pembuat kebijakan, terutama Pemerintah Kabupaten Magetan, terkait aksesi yang diprioritaskan untuk dikembangkan, mengingat pasar dalam negeri dan ekspor masih terbuka.</p><p><strong>Keywords</strong></p><p>Pamelo; Analisis korespondensi; Atribut unggul </p><p><strong>Abstract</strong></p><p>Pummelo (Citrus maxima) has the potential to be developed in Indonesia, referring to its unique characteristics, both in terms of size, taste, and length of storage. Some accessions that common cultivated in Magetan are Nambangan, Magetan, Sri Nyonya, and there are also Adas clone that have not been released. Correspondence analysis was conducted to determine the superior attributes of the four pummelo citrus accessions, using primary data from limited panels for 132 fruit samples, which was carried out in 2014. Several steps were done: (1) cleaning data sourced from panel appraisal to group data based on their preference, (2) test the association of contingency tables between pummelo accessions and superior criteria, and (3) conduct correspondence analysis of pummelo accessions. The results show that the Nambangan variety is inherent with superior attributes of cleanliness, fruit shape, color, and thickness of the skin; the Magetan variety is tied to the number of seeds, while Sri Nyonya variety with thick flesh, flesh texture, and fruit flavor; while Adas clone with fruit flesh color. Based on the results, the panelist’s assessed the main superior attribute for internal appearance was fruit flesh flavor (18.98%) while the outer appearance was fruit shape (18.32%), where Sri Nyonya variety was the panelist’s first choice (27.37%). This result are expected to provide an overview to farmers regarding the suitability of the selected accessions, which will be developed, with targeted markets, as well as being reference for policy makers, especially Magetan district government, regarding the accessions that become priority to be developed, given that the domestic and export markets for this product are still widely open.</p><p> </p>