PENDAHULUANKesemek Reundeu merupakan salah satu kultivar buah kesemek tipe astringent yang dikelola secara tradisional di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Karakteristik kultivar ini umumnya tidak berbiji, memiliki ukuran buah sedang hingga besar berbentuk persegi dan pipih serta memiliki kerutan di sekitar pangkal buah (Ishaq dan Noch, 2006; Stein et al., 2012). Kulit buah muda berwarna hijau dengan daging buah yang berwarna hijau kekuningan dan bertekstur keras, padat dan kering. Sedangkan pada buah matang berwarna kuning hingga jingga dengan daging buah yang lembut dan berserat.
Perlakuan Pascapanen Buah Kesemek Reundeu (Diosphyros kaki L.) Menggunakan Gas Karbon Dioksida
gas (>80%) can reduce tannin on Reundeu persimmon effectively. Based on minimum human perception, the treatment of CO 2 gas as deastringency can be applied at three maturity levels, i.e. 10 g doses at 24 hours for green stage (0.097%), 10 g doses at 48 hours for greenmature stage (0.054%) and 10 g doses at 72 hours for orange-ripe stage (0.02%). This result can be use as a reference for distribution handling of persimmon fruit to fulfill the consumers and markets demands.Keywords: carbon dioxide gas, deastringency treatment, dry ice, persimmon, tannin.
ABSTRAK