2018
DOI: 10.32787/ijir.v2i2.47
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Penghambat Diplomasi Cpo Indonesia Di Pasar Eropa

Abstract: Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Selama puluhan tahun Indonesia memasok CPO ke pasar internasional termasuk Uni Eropa sebagai bahan baku industry pangan, kosmetik, obat-obatan, dan lain-lain. Namun sejak 2015 ekspor CPO Indonesia mengalami hambatan nontariff yaitu isu deforestasi, kebijakan labelling “palm oil free”, isu kesehatan, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif, dan data sekunder dari sumber ilmiah berupa jurnal, dokumen, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…One of their actions is to follow the EU's RED. This policy is intends to protect the domestic production of rapeseed oil and sunflower seed (Gaol, 2018). Poli (2021) added that one of Italy's strategies to rebuild the relationship with the EU and other members is to support their programs, one of which is the European Green Deal.…”
Section: Discussion and Findingsmentioning
confidence: 99%
“…One of their actions is to follow the EU's RED. This policy is intends to protect the domestic production of rapeseed oil and sunflower seed (Gaol, 2018). Poli (2021) added that one of Italy's strategies to rebuild the relationship with the EU and other members is to support their programs, one of which is the European Green Deal.…”
Section: Discussion and Findingsmentioning
confidence: 99%
“…Meskipun peta perdagangan luar negeri komoditas ini cenderung membentuk trade domination, dimana kebutuhan CPO dunia tinggi dan hanya beberapa negara saja yang memiliki kapasitas untuk memproduksi CPO, namun pada kenyataannya posisi tawar (bargain position) Indonesia masih relatif rendah karena adanya isu-isu lingkungan hidup (global environment) yang menyertainya. Disinilah kemudian strategi kebijakan menjadi sangat diperlukan untuk terus dapat memperjuangkan eksistensi CPO di pangsa ekspor internasional (Gaol, D. F. 2018). Dalam menghadapi persaingan pada pasar UE, Indonesia hendaknya melakukan peningkatan kualitas CPO, dengan tetap memperhatikan kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Indonesia Sustainable palm Oil (ISPO).…”
Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasanunclassified
“…Penulis menemukan penelitian yang serupa berkaitan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam merespon kebijakan RED II serta perlindungan terhadap pekerja di sektor kelapa sawit. Faktor Penghambat CPO di Pasar Uni Eropa merupakan penelitian yang dilakukan oleh (Gaol, 2018), hasil dari penelitian tersebut adalah Indonesia menempuh jalur diplomasi kepada Uni Eropa terkait rencana penghentian impor CPO pada tahun 2030, namun dalam upaya tersebut Indonesia mendapatkan hambatan internal dan eksternal. Dalam hambatan internal, sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) tidak diakui oleh Uni Eropa, adanya kegagalan pemerintah dalam melobi APEC untuk memasukan kelapa sawit dalam kategorisasi hutan, kurangnya kerjasama serta sinergi untuk saling mendukung mendapatkan keputusan dalam strategi nasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified