ABSTRAK
Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan hingga sangat sakit. Pengrajin tenun merupakan salah satu pekerja yang berisiko untuk terkena keluhan musculoskeletal disorders dikarenakan proses kerja yang dilakukan secara manual dan terus menerus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu (usia, IMT dan masa kerja) dan faktor okupasi (sikap kerja dan durasi kerja) dengan keluhan MSDs pada pengrajin tenun ikat di Kabupaten Klungkung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan cross-sectional. Penentuan sampel pada penelitian menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah 42 responden. Keluhan MSDs pada pengrajin diukur menggunakan Nordic Body Map (NBM). Hasil menunjukan proporsi keluhan MSDs sebesar 73,81% dengan keluhan terbanyak pada bagian pinggang (73,81%), punggung (69,05%), dan pinggul (54,76%). Terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja, sikap kerja bagian leher, dan sikap kerja bagian punggung (p<0,05). Analisis multivariabel menunjukkan bahwa hanya variabel sikap kerja bagian punggung yang memiliki hubungan bermakna terhadap keluhan MSDs setelah variabel bebas lainnya di kontrol (p<0,05; OR=8,49).
Kata Kunci: Pengrajin tenun ikat, keluhan MSDs, faktor individu dan okupasi