Pendahuluan: Rumah sakit bertujuan memberi pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis dan penunjang non medis. Pengelolaan linen yang buruk akan menyebabkan potensi penularan penyakit bagi pasien, staf dan pengguna linen. Linen kotor tidak terinfeksi adalah linen yang tidak terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh dan feses yang berasal dari pasien dan lainnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku petugas linen di rumah sakit Anuntaloko parigi Moutong.
Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas linen di rumah sakit Anuntaloko Parigi yang berjumlah keseluruhan 13 orang dan sampel dalam penenelitian ini menggunakan metode sampling jenuh, yang artinya seluruh dari populasi diteliti yaitu 13 orang petugas linen di rumah sakit. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengatahuan petugas linen yang memiliki kriteria baik berjumlah 10 responden (76,9%) , cukup berjumlah 3 responden (23,1%) dan kurang berjumlah 0 (0%), sikap petugas linen di rumah sakit Anuntaluko adalah positif, tindakan petugas linen di rumah sakit Anuntaloko untuk tahapan pencucian linen mulai dari tahapan pengumpulan, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, distribusi dan pengangkutan linen non infeksiusdan infeksius telah dilakukan sesuai dengan prosedur pencucian linen, sedangkan pada tahapan penimbangan dan pencucian linen non infeksiusdan infeksius belum semua dilakukan sesuai dengan prosedur pencucian linen. Kesimpulan: Petugas linen di rumah sakit umum daerah (RSUD) Anuntaloka Parigi Moutong rata-rata untuk pengetahuan adalah baik, sikap menunjukkan positif, dan tindakan sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.