Latar belakang: Infeksi kronis dari soil transmitted helminth (STH) dapat menyebabkan gangguan gizi, pertumbuhan dan kognitif pada anak. Untuk mengurangi dampak infeksi STH, diperlukan identifikasi faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH pada siswa sekolah dasar di Desa Seraya Timur, Karangasem, Bali.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan mengambil total sampel. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Data primer mengenai faktor-faktor risiko infeksi STH dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Diagnosis infeksi STH dilakukan dengan pemeriksaan tinja dengan metode Kato-Katz. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk menentukan faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH.
Hasil: Sebanyak 83 siswa yang berusia 6-12 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat 9 siswa (10.84%) yang terinfeksi STH dengan intensitas infeksi ringan. Sebanyak 55.56% terinfeksi Trichuris trichiura, 33.33% terinfeksi Ascaris lumbricoides dan 11.11% terinfeksi cacing tambang. Terdapat beberapa faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan infeksi STH diantaranya adalah sering bermain tanah (OR=6.86; 95%CI 1.326-35.494), bermain tanpa alas kaki (OR=10.5; 95%CI 1.249-88.278) tidak mencuci tangan setelah bermain tanah (OR=9.450; 95%CI 1.809-49.358) dan tidak memotong kuku secara rutin (OR=6.462; 95%CI 1.250-33.388). Pemberian obat cacing setiap enam bulan mampu memberikan efek proteksi terhadap infeksi STH (OR=0.085; 95%CI 0.016-0.449).
Kesimpulan: Kebersihan diri menjadi faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH. Direkomendasikan untuk meningkatkan promosi kesehatan terkait kebersihan diri disamping pemberian obat cacing setiap enam bulan.
Kata kunci: Faktor risiko, infeksi STH, anak sekolah dasar
Abstract
Background: Chronic soil transmitted helminth (STH) infection might cause nutritional, growth and cognitive impairment in children. Identifying the risk factors of STH infection is crucially needed to minimize the infection effects. This study aimed to identify risk factors associated with STH infections among primary school students in Seraya Timur Village, Karangasem, Bali.
Methods: This study used a cross-sectional design with a total sampling method. The study was conducted in January 2020. Risk factors data were collected using a questionnaire. The diagnosis of STH infection was done by stool examination with the Kato-Katz method. The chi-square test was used to determine the risk factors associated with STH infection.
Results: 83 students with ages ranging from 6-12 years participated in this study. There were 9 students (10.84%) whose infected with mild infection of STH. 55.56% of students were infected by Trichuris trichiura, 33.33% were Ascaris lumbricoides infections and 11.11% were hookworm infections. There were several risk factors that significantly associated with STH infection including ground’s playing (OR=6.86; 95%CI 1.326-35.494), barefoot (OR=10.5; 95%CI 1.249-88.278), did not wash hands after playing soil (OR=9.450; 95%CI 1.809-49.358) and did not routinely cut their nails (OR=6.462; 95%CI 1.250-33.388). Deworming every six months could provide a protective effect against STH infection (OR=0.085; 95%CI 0.016-0.449).
Conclusion: Personal hygiene is a risk factor associated with STH infection. It is recommended to increase personal hygiene promotion besides dewormed every six months.
Keywords: Risk factors, STH infection, primary school students