2013
DOI: 10.14710/marj.v2i4.4277
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA POLIP KARANG Acropora sp. DI PERAIRAN TERUMBU KARANG PULAU MENJANGAN KECIL, KARIMUN JAWA

Abstract: Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nutrien merupakan salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan. Adanya asumsi ketersediaan cahaya, keberadaan zooxanthellae dan nutrien menjadi faktor yang penting. Permasalahannya adalah, apakah dukungan ini didapatkan dari ketersediaan nutrien di lingkungan perairan atau di dalam polip karang. Terkait dengan hal tersebut, maka penelitian ini akan mempelajari dukungan nutrien di dalam polip karang dan pengaruhnya… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
8

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(10 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
8
Order By: Relevance
“…Nutrien di semua stasiun melebihi baku mutu, konsentrasi nitrat berkisar 0,586-1,128 mg/L. Konsentrasi nitrat yang sama terjadi di Pulau Menjangan Kecil dengan nitrat sebesar 0,5-1,5 mg/L (Pangaribuan et al, 2013), jika nitrat lebih dari 0,2 mg/L berpotensi dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi (Hakanson & Bryhn, 2008). Fosfat lebih tinggi dari baku mutu di semua stasiun, konsentrasi fosfat berkisar 0,064-0,133mg/L, konsentrasi nitrat dan fosfat yang sama terjadi di Pulau Menjangan Kecil dengan nitrat sebesar 0,05 -0,23 mg/L, terjadi eutrifikasi jika konsentrasi fosfat 0,07 mg/L (Pangaribuan et al, 2013).…”
Section: A E D F B H G Cunclassified
“…Nutrien di semua stasiun melebihi baku mutu, konsentrasi nitrat berkisar 0,586-1,128 mg/L. Konsentrasi nitrat yang sama terjadi di Pulau Menjangan Kecil dengan nitrat sebesar 0,5-1,5 mg/L (Pangaribuan et al, 2013), jika nitrat lebih dari 0,2 mg/L berpotensi dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi (Hakanson & Bryhn, 2008). Fosfat lebih tinggi dari baku mutu di semua stasiun, konsentrasi fosfat berkisar 0,064-0,133mg/L, konsentrasi nitrat dan fosfat yang sama terjadi di Pulau Menjangan Kecil dengan nitrat sebesar 0,05 -0,23 mg/L, terjadi eutrifikasi jika konsentrasi fosfat 0,07 mg/L (Pangaribuan et al, 2013).…”
Section: A E D F B H G Cunclassified
“…Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas yang tinggi, karena ditunjang oleh keanekaragaman jenis karang dan biota yang tinggi (Pangaribuan et al, 2013;Suryono et al, 2017). Selain itu secara tidak langsung karang dapat berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, sebagai tempat makan biota laut, ketersediaan cahaya dan keberadaan zooxanthellae disinyalir menjadi unsur penting dalam memelihara produktivitas perairan (Khuzma et al, 2016;Lakastri et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Temuan penelitian sebelumnya menyatakan semakin tinggi kandungan nitrat dan fosfat maka semakin tinggi pula densitas zooxanthellae di dalam polip karang Acropora sp. dan parameter kualitas air diukur sebagai data pendukung (Pangaribuan et al, 2013). Konsentrasi nitrat dan fosfat terhadap kandungan klorofil di Teluk Awur, memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat (nitrat) dan sedang (fosfat).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini diduga disebabkan oleh kecepatan arus dimana di luar teluk masuk kedalam kategori yang optimal untuk pertumbuhan karang lunak yaitu 0,1 -< 3m/s, sedangkan di dalam teluk masuk kedalam kategori tidak ideal untuk transplantasi karang karena memiliki kecepatan arus sebesar <0,1 m/s (Sahetapy, 2016). Kecepatan arus yang optimal sangat diperlukan oleh terumbu karang sebagai media yang membawa nutrien dan oksigen serta mencegah terjadinya sedimentasi yang tidak baik untuk pertumbuhan karang (Pangaribuan, 2013). Selain itu, adanya organisme kompetitor (alga) dan predator (gastropoda) diduga berperan dalam menurunkan laju pertumbuhan yang keberadannya lebih dominan didalam teluk dibandingkan luar teluk.…”
Section: Rata-rata Laju Pertumbuhan Transplan Karang Lunak Yang Ditraunclassified