Meningkatnya intensitas penggunaan pesan antar online serta rendahnya aktivitas fisik selama pandemi Covid-19 dapat memberi dampak yang buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas penggunaan aplikasi pesan antar makanan online, aktivitas fisik, uang saku, dan pendapatan keluarga dengan status gizi selama pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah subjek 94 subjek mahasiswa aktif IPB yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan self-administrated secara online. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi dengan intensitas penggunaan aplikasi pesan antar makanan online yang rendah dan tinggi (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah dan tinggi (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi dengan uang saku ≤Rp750.000,00 dan >Rp750.000,00) (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi dengan pendapatan keluarga ≤Rp5.000.000,00 dan >Rp5.000.000,00 (p>0,05). Berdasarkan uji korelasi, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan intensitas penggunaan aplikasi pesan antar makanan online aktivitas fisik, uang saku, dan pendapatan keluarga (p>0,05). Pengguna aplikasi pesan antar makanan online agar dapat mengontrol pemesanan makanan dan meningkatkan aktivitas fisik walau hanya di dalam rumah agar memiliki pola hidup yang lebih sehat.