Pondok pesantren berisiko mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit musiman Demam Berdarah, yang akan menyebabkan kesakitan bahkan kematian kepada santri. Hal ini diakibatkan karena faktor Lingkungan yang dapat menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Penting untuk dilakukan kegiatan prefentif dibandingkan kuratif yang berpedoman kepada ilmu pengetahuan, seperti halnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Perguruan Tinggi ini. KKN ini dilakukan dengan metode yang meliputi: (1) tahap identifikasi diantaranya: Program Jumantik Di Pondok, Pengetahuan santri, dan observasi lingkungan; (2) Tahap kegiatan berupa pelatihan Jumantik, sosialisasi kepada santri dan penebaran bibit ikan cupang; serta (3) Tahap evaluasi. Sebagaimana rancangan kegiatan yang telah kami rangkai, didapatkan hasil peningkatan pemahaman santri tentang dampak lingkungan akan terjadinya DBD, santri dan kader Jumantik dapat melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan menggunakan biokontrol ikan cupang (Betta sp) yang ramah lingkungan, angka bebas jentik di Asrama An-Nafi’iyah tercapai. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pencegahan Penyakit DBD dengan memberantas jentik nyamuk menggunakan biokontrol ikan cupang (Betta sp) efektif dilakukan bagi santri di Pondok Pesantren. Budidaya ikan cupang dapat dipergunakan santri sehingga selain sebagai biokrontrol jentik nyamuk, juga dapat menambah nilai ekonomi.