Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program pendidikan inklusi serta aktifitas dukungan sekolah dan guru kepada siswa ABK dalam layanan pendidikan inklusi dan hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini dilakukan terhadap sepuluh sekolah dasar negeri di kota serang pada bulan oktober sampai desember 2022. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan anak berkebutuhan khusus. Metode dalam penelitian menggunakan metode kualitatif melalui teknik analisis dekriptif dengan kajian studi kasus mengunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Berdasarkan penelitian pada proses layanan pendidikan inklusi ditemukan sebanyak 60% guru kesulitan dalam melakukan identifikasi dan asesmen awal, sebanyak 50% guru menyatakan belum dapat merencanakan pembelajaran terdiferensiasi, sebanyak 40% guru belum memahami pelaksanaan pembelajaran inklusif, sebanyak 70% guru belum membuat evaluasi/asesmen yang sesuai, dan sebanyak 30% guru mengalami kesulitan mengatur waktu dalam proses pembelajaran. Ditemukan faktor dominan yang menajadi penghambat dalam implementasi pendidikan inklusi di sekolah dasar adalah tidak tersedianya guru pendamping khusus yang memiliki kompetensi dengan latar belakang pendidikan yang sesuai, minimnya sosialisasi kebijakan layanan sistem pendidikan melalui sekolah inklusi, keterbatasan anggaran layanan pendidikan inklusi di sekolah, tidak tersedianya sarana dan prasarana pendukung sekolah inklusi, koordinasi dan komunikasi yang kurang baik antara pihak dalam mendukung pelaksanaan sekolah inklusi.