Inovasi Pelayanan Program Cetak Pengajuan Teko Deso (Cak Ngateso) merupakan sebuah inovasi yang digagas oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jombang yang bekerja sama dengan Pemerintah desa dalam memberikan pelayanan pengurusan dokumen Administrasi Kependudukan yang mana akses layanannya cukup dilakukan di Desa. Salah satu Desa yang dijadikan Desa percontohan yaitu Desa Megaluh Kabupaten Jombang yang menerapkan sebuah Inovasi Program Pelayanan Cak Ngateso. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode kualitatif. Fokus penelitian ini dengan menggunakan teori komponen kapasitas inovasi yang terdiri dari lima indikator yang dikemukakan oleh Emery et al. (2015) yaitu sebagai berikut: Budaya Inovasi, Kepemimpinan, Pengetahuan Ahli, Keterlibatan Pemangku Kepentingan, dan Desain Kerja yang Inovatif. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 4 komponen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Inovasi Pelayanan Cak Ngateso di Desa Megaluh penerapannya sudah berjalan cukup baik dan telah memenuhi lima komponen kapasitas inovasi meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala. Budaya Inovasi sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepemimpinan mampu menjadi fasilitator dan juga motivator bagi para bawahannya. Pengetahuan ahli yang dimiliki oleh petugas Cak Ngateso Desa Megaluh sangat mumpuni dan tidak mengalami kesulitan yang berarti karena sudah dibekali bimbingan dari Dispenduk Capil Kabupaten Jombang. Keterlibatan pemangku menunjukkan semua mendukung adanya program tersebut, dan yang terakhir yaitu desain inovatif telah diterapkan dengan baik.
Kata kunci : pelayanan publik, inovasi pelayanan, Cak Ngateso
The Cak Ngateso Program Service Innovation (Print Pengajuan Teko Deso) is an innovation initiated by the Jombang Regency population and Civil Registration Service in Collaboration whith the Vilage Government in providing population Administrati document management services where access to services is sufficient in the village. One of the villages that what used as a pilot village was Megaluh village, Jombang Regency which implemented an Innovation for the Cak Ngateso Service Program. The Cak Ngateso service in megaluh village only serves a number of population administration services, such as appling for a Family Card (KK), birth and Death Certificates and Transfer Letter. The purpose of holding Cak Ngateso’s service is to facilitate services for the community. The type of research used is descriptive whith qualitative methods. The focus of the research uses the teory of component ofinnovationcapacity which consists of five indicatorsproposed by Emery et al. (2015) are as follows: Innovative Culture, Leadhership, Expert Knowledge, Stake Holder Engagement, Innovative Work Design. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. While the data analysis used in this study used 4 components consisting of data collection, data reduction, data presentation, and data verification. Based on the result of the study, it was shown that implementation of the Cak Ngateso Services Innovation in Megaluh Vilage had been running quite well and hadfulfiled the five component of innovation capacity although in its implementation there were still several obstacles. Culture of Innovationhas been applied in everyday life.Leadher is ableto be a facilitator and also a motivator for his subordinates. The expert significant difficulties because they have been provided with guidance from the Dispenduk Capil of Jombang Regency. The involvement of stakeholders shows that all support the existence of the program, and the last is that the innovative design has been implemented well.
Keywords: public services, service innovation, Cak Ngateso