2020
DOI: 10.31764/agrotek.v7i1.1906
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Inovasi Pembuatan Cookies Kaya Gizi Dengan Proporsi Tepung Bekatul dan Tepung Kedelai

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inovasi pembuatan cookies kaya gizi dengan berbagai proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental yang ditata dengan Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL) dengan  perlakuan  proporsi tepung bekatul dan tepung kedelai dalam pembuatan cookies kaya gizi yang terdiri dari atas 6 perlakuan yaitu: P0 (100% tepung terigu), P1 (10% tepung bekatul+30% tepung kedelai), P2 (15% tepung bekatul+25% tepung kedelai), P3(20… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Bekatul dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industry pangan karena mengandung zat gizi protein yaitu 13,11 -17,19%, lemak 2,52 -5,05%, karbohidrat 67,58 -72,74%, dan serat kasar 370,91 -387,3 serta kaya akan vitamin B, terutama B1 (Thiamin) (Luthfianto et al, 2017). Walaupun demikian potensi yang dimiliki bekatul belum dimanfaatkan secara maksimal, perlu adanya inovasi pemnafaatan bekatul sebagai pangan fungsional dalam prodk pangan dan new food ingredient (Damayanti et al, 2020). Produksi gabah kering giling nasional di tahun 2018 adalah sebesar 55, 27 juta ton (Statistik, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bekatul dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industry pangan karena mengandung zat gizi protein yaitu 13,11 -17,19%, lemak 2,52 -5,05%, karbohidrat 67,58 -72,74%, dan serat kasar 370,91 -387,3 serta kaya akan vitamin B, terutama B1 (Thiamin) (Luthfianto et al, 2017). Walaupun demikian potensi yang dimiliki bekatul belum dimanfaatkan secara maksimal, perlu adanya inovasi pemnafaatan bekatul sebagai pangan fungsional dalam prodk pangan dan new food ingredient (Damayanti et al, 2020). Produksi gabah kering giling nasional di tahun 2018 adalah sebesar 55, 27 juta ton (Statistik, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perbandingan tepung dan bekatul baik murni ataupun fermentasi adalah 8:2. Pengumpulan data menggunakan metode kjiedahl pada uji kadar protein,uji daya simpan dan uji organoleptik dilakukan dengan metode observasi, uji kadar air dan kadar abu menggunakan metode gravimetri dan uji daya terima dilakukan dengan metode angket kemudian dianalisis menggunakan analisis dekriptif [8] .…”
Section: B Metodeunclassified
“…17 Demikian juga dengan penelitian Rahmawati (2020) bahwa kadar abu yang tinggi pada cookies juga dipengaruhi oleh penambahan tepung bekatul yang lebih banyak. 18 Berdasarkan analisis proksimat pada cookies, kadar lemak yang diperoleh pada setiap formula adalah F1 sebesar 24,15%; F2 sebesar 25,53%; dan F3 sebesar 26,33%. Cookies F1 memiliki kadar lemak lebih rendah dibandingkan dua formula lainnya (F2 dan F3).…”
Section: Pembahasan Kandungan Giziunclassified
“…Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rahmawati (2020) bahwa substitusi tepung bekatul lebih banyak dapat meningkatkan kadar protein pada cookies karena kandungan protein tepung bekatul cukup tinggi dibandingkan tepung terigu. 18 Demikian juga dengan penelitian Roifah (2019) bahwa biskuit substitusi tepung ikan tuna lebih banyak memiliki kandungan protein yang tinggi. 17 Label gizi pangan yang diatur dalam BPOM (2016), kandungan protein pangan sebesar 5 gram per 100 gram dalam bentuk padat dapat dikatakan sumber akan protein.…”
Section: Pembahasan Kandungan Giziunclassified