2017
DOI: 10.14710/jksa.20.2.84-91
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Isolasi Bakteri Termofilik Sumber Air Panas Gedongsongo dengan Media Pengaya MB (Minimal Broth) dan TS (Taoge Sukrosa) serta Identifikasi Fenotip dan Genotip

Abstract: Bakteri termofilik merupakan bakteri yang mampu bertahan hidup pada suhu tinggi di mana salah satu habitatnya adalah sumber air panas. Indonesia memiliki banyak sumber air panas yang potensial sebagai habitat bakteri termofilik. Dalam penelitian ini dilakukan isolasi bakteri termofilik sumber air panas gedongsongo dengan menggunakan pendekatan minimal media MB (Minimal Broth) dan TS (Taoge Sukosa) serta identifikasi fenotip dengan uji mikrobiologi yang meliputi pewarnaan gram dan morfologi dan identifikasi gen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
6
0
6

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(12 citation statements)
references
References 13 publications
0
6
0
6
Order By: Relevance
“…Identifikasi bakteri patogen dapat dilakukan secara fenotipik, yaitu identifikasi yang dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap morfologi, biokimia, dan fisiologi. Metode ini merupakan identifikasi bakteri secara konvensional meliputi morfologi sel, pewarnaan gram, uji oksidasi, uji biokimia, uji fisiologi dan uji fermentasi untuk membedakan antara jenis bakteri satu dengan jenis bakteri yang lain (Nuritasari et al, 2017). Hasil dari identifikasi fenotipik dilanjutkan dengan identifikasi genomik untuk memperkuat hasil dari identifikasi fenotipik sehingga didapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat dan spesifik (Sunaryanto et al, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Identifikasi bakteri patogen dapat dilakukan secara fenotipik, yaitu identifikasi yang dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap morfologi, biokimia, dan fisiologi. Metode ini merupakan identifikasi bakteri secara konvensional meliputi morfologi sel, pewarnaan gram, uji oksidasi, uji biokimia, uji fisiologi dan uji fermentasi untuk membedakan antara jenis bakteri satu dengan jenis bakteri yang lain (Nuritasari et al, 2017). Hasil dari identifikasi fenotipik dilanjutkan dengan identifikasi genomik untuk memperkuat hasil dari identifikasi fenotipik sehingga didapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat dan spesifik (Sunaryanto et al, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In addition to the carbohydrate related degradation, enzymes for protein and lipid were also explored. These are possibly observed from numerous reports, as shown in the extraction of protease and lipase from isolated microbes (Lee et al 1999;Febriani et al 2011;Patasik et al 2015;Nuritasari et al 2017;Ginting et al 2020). In addition, there was also minimal interest in the aspect of thermostable variants with DNA as the target.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…The identification procedure is performed across the country, as observed at the island of Java, Bali, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, and Papua, respectively (Huber et al 1991;Yuli et al 2004;Toharisman et al 2005;Helianti 2007;Patasik et al 2015;Taufik et al 2017). In addition, samples from Java have currently been overstudied, as the exploration in Gedongsongo initially performed in 2007 was followed by multiple studies (Aminin et al 2007;Aminin et al 2008;Rachma et al 2009;Kusdiyantini et al 2017;Nuritasari et al 2017;Rukmi et al 2018). The major challenge observed is the highly similar results obtained with some, in the terms of bacteria type, as well as application (Rachma et al 2009;Nuritasari et al 2017;Rukmi et al 2018).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Bakteri termofilik adalah bakteri yang mampu bertahan hidup pada suhu tinggi, sekitar 45°-90°C (Tuntun & Huda, 2010). Bakteri termofilik memiliki habitat yang bermacam-macam seperti di letupan hidrothermal, sumber air panas, tumpukan kompos, atau pemanas air (Nuritasari et al, 2017). Dalam banyak kasus bakteri termofilik tidak hanya beradaptasi terhadap suhu tinggi, namun juga membutuhkan kondisi ini untuk berproduksi (Mahmudah et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified