Isolasi dan Uji Aktivitas Kitosan Cangkang Kerang Bulu (Anadara inflata) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

Abstract

Kitosan merupakan modifikasi kitin yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat antimikroba karena mengandung enzim lisozim dan gugus aminopolisakarida yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik isolat kitosan dari cangkang kerang bulu (Anadara inflata) dan untuk menentukan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli hasil isolat kultur pus. Metode isolasi yang digunakan meliputi deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi, dan deasetilasi 3 tahap. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram (Tes Kirby-Bauer). Hasil penelitian menunjukkan rendemen isolat sebanyak 81,06%, berbentuk serpihan serbuk, berwarna putih keabu-abuan dan tidak berbau. Uji kelarutan menunjukkan kitosan larut dalam asam asetat. Kadar air dan kadar abu yang didapatkan masing-masing sebesar 4,70 dan 1,17%, serta dari pengujian dengan pelarut ninhidrin didapatkan perubahan warna dari kuning menjadi ungu setelah didiamkan. Aktivitas antibakteri kitosan terhadap S. epidermidis dan E. coli pada masa inkubasi 1 x 24 jam dan 2 x 24 jam menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kitosan, maka semakin besar pula zona hambat (aktivitas) yang dihasilkan. Konsentrasi yang paling aktif yaitu pada 7% b/v (oneway ANOVA, α = 0,05).

Sintesis Kitosan dari Kulit Udang sebagai Bahan Membran Elektrode Au/Kitosan/GTA/AChE untuk Deteksi Pestisida

“…Kitosan lebih baik memiliki derajat deasetilasi >70% (Mashuni et al, 2021). Derajat deasetilasi yang tinggi disebabkan oleh banyaknya gugus asetil yang hilang, sehingga massa molekulnya kecil (Baharuddin and Isnaeni, 2020;Setyawati et al, 2016). Metode gelombang mikro akan mempercepat waktu reaksi dan meningkatkan nilai DD (Sahu et al, 2009) Spektrum FTIR kitin, ditunjukkan pada Gambar 1a, sebuah jendela mulai dari 1600 cm -1 hingga 1680 cm -1 , adanya amida I yang ditetapkan ke grup C=O merupakan karakteristik kitin (Lucas et al, 2021).…”

AKTIVITAS KITOSAN LIMBAH CANGKANG KERANG BULU (Anadara antiquata) TERHADAP Aeromonas hydrophila PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

“…Salah satu senyawa turunan dari kitin yang banyak dikembangkan dalam berbagai aplikasi adalah kitosan (Shobib et al, 2015). Kitosan merupakan suatu polimer yang bersifat polikationik, kitosan efektif mengadsorpsi kation ion logam berat maupun kation dari zat-zat organik (protein dan lemak) karena kitosan memiliki gugus hidroksil dan amino sepanjang rantai polimer (Baharuddin & Isnaeni, 2020). Polimer pada kitosan dapat sebagai antimikroba yang bekerja terhadap antibakteri secara aktif dan pasif (Hosaina et al, 2020).…”

“…Menurut penelitian Yildirim-Aksoy & Beck (2017), aktivitas antibakteri kitosan dapat menghambat pertumbuhan Aeromonas hidrophyla pada konsentrasi 0,8 %. Selain itu penelitian Baharuddin & Isnaeni (2020), pemberian kitosan dari kerang bulu dengan konsentrasi 7% menggunakan metode Kirby Bauer memberikan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan kitosan limbah cangkang kerang bulu sebagai antibakteri Aeromonas hidrophyla kosentrasi kitosan 1%, 3%, 5% dan 7% dengan mengunakan metode Kirby Bauer pada uji invitro, selanjutnya dari uji in vitro tersebut diperoleh konsentrasi optimum kitosan yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas.…”

“…Cangkang kerang bulu diambil sebanyak 1 kg kemudian dicuci terlebih dahulu dengan air hingga bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 8-12 jam atau dalam oven dengan suhu 80°C selama 24 jam sehingga diperoleh produk kering dengan kadar air ±10%. Setelah itu dihaluskan dengan mortar dan alue (Pestle) dan di blender (Ariyanti et al, 2020) lalu diayak menggunakan ayakan dengan ukuran 100 mesh (Baharuddin & Isnaeni, 2020).…”

“…Padatan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C selama 36 jam. Kitosan yang diperoleh ditimbang dan disimpan dalam kantong plastik pada suhu kamar (Ariyanti et al, 2020) Konsentrasi kitosan yang digunakan pada pengujian aktivitas antibakteri mengacu pada penelitian Baharuddin et al, (2018) ; Baharuddin & Isnaeni (2020) dengan konsentrasi efektifnya 1%, 3%, 5%, dan 7%. Konsentrasi 1% ditimbang sebanyak 1 gram serbuk kitosan, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, setelah itu larutan asam asetat 1% ditambahkan sedikit demi sedikit hingga kitosan larut sampai tanda batas volumenya.…”