AbstrakKarawitan Jawa sebagai identitas musik tradisi Jawa hingga saat ini masih bertahan eksistensinya. Tidak lain karena karawitan telah dianggap oleh masyarakatnya sebagai bagian dari tradisinya. Meskipun demikian, hal tersebut tidak berlaku bagi orang awam yang belum terbiasa mendengar gamelan, sehingga letak probematikanya disini adalah pada konteks pembelajaran karawitan, bahwa khusus bagi siswa awam sangat sulit memahaminya. Terutama apabila dikaitkan dengan istilah-istilah dasar yang termuat di dalam Seni Karawitan. Tulisan ini bertujuan untuk menawarkan solusi akan problematika tersebut. Upaya yang dilakukan yakni memanfaatkan kreativitas guru untuk memberikan stimulus melalui aspek psikologi kognitif siswa. Seperti kajian ini, yakni melalui aspek kebahasaan atau istilah-istilah dalam karawitan, melalui stimulus tersebut akan melahirkan perilaku musikal. Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan timbulnya mental response dari aspek kognitif siswa, maka akan mendorong siswa untuk melahirkan antusisasme berbentuk behavioral response, terutama dalam memaknai dan merepresentasikan nilai-nilai filosofis, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai positif lain yang terkandung dalam seni karawitan Jawa. AbstractJavanese Karawitan as the identity of Javanese traditional music still survives to this day. Because karawitan has been considered part of their community tradition. However, this does not apply to ordinary people who are not used to hearing gamelan, so the problematics here is in the context of learning karawitan, which is especially difficult for common students to understand. Mainly when it is associated with the basic terms contained in the Karawitan Art. This paper aims to offer a solution to this problem. Efforts are being made to utilize the teacher's creativity to provide stimulus through aspects of students' cognitive psychology. Like this study, through linguistic aspects or terms in karawitan. Through these stimuli will give birth to musical behavior. This study concludes that the emergence of mental responses from the student's cognitive aspects will encourage students to generate enthusiasm in behavioral responses, especially in interpreting and representing philosophical values, cultural values, and other positive values in Javanese karawitan art.