Kajian Etnomatematika Pada Motif Tenun Ikat Ende Lio

Merdja, Juwita; Restianim, Vivien

doi:10.24127/ajpm.v11i1.4897

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Kelimado kabupaten Nagekeo peneliti menemukan motif kain tenun ikat oba agi yang mengandung konsep matematika teridentifikasi sebagai konsep geometri bidang datar misalnya, belah ketupat, persegi panjang dan segienam ini sejalan dengan pendapat (Risdiyanti et al, 2018). Konsep geometri dapat ditemukan dalam motif belah ketupat (ruit), persegi panjang, bunga pecah piring, serta pada desain garis dasar pada kain tenun (Merdja & Restianim, 2022).…”

Section: Konsep Matematika Yang Terdapat Pada Motif Kain Tenun Ikat O...unclassified

Etnomatematika pada Kain Tenun Ikat Oba Agi Oba Pete dalam Masyarakat Nagekeo Nusa Tenggara Timur

Baidawi,

Khasanah,

Una

2023

J. Rev. Pemb. Mat.

View full text Add to dashboard Cite

The purpose of this study is to describe the ethnomathematics contained in the oba agi oba pete woven cloth and its buying and selling transactions in the Nagekeo community. This research is qualitative research with the type of ethnographic research. The subjects in this study were the Nagekeo people who work as weavers and sellers of woven woven fabrics. The results of the study found that the history of woven cloth is not known with certainty, there are flat wake concepts in the form of squares, rectangles, triangles, and rhombuses in the woven cloth motifs. In the buying and selling transactions of woven woven fabrics, the Nagekeo community used to use addition, subtraction, multiplication, and division strategies. The Nagekeo people in buying and selling transactions use the barter system. The community measures woven fabrics using fathoms and spans.

show abstract

Section: Konsep Matematika Yang Terdapat Pada Motif Kain Tenun Ikat O...unclassified

Etnomatematika pada Kain Tenun Ikat Oba Agi Oba Pete dalam Masyarakat Nagekeo Nusa Tenggara Timur

Baidawi,

Khasanah,

Una

2023

J. Rev. Pemb. Mat.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kain tenun disetiap daerah di Indonesia juga mengandung beberapa unsur matematika seperti geometri bangun datar yang terdiri dari bentuk segitiga, segi empat, serta unsur-unsur transformasi, seperti refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dilatasi (perbesaran) dan translasi (pergeseran). Penelitian mengenai unsur-unsur maupun bentuk-bentuk geometri ini telah banyak dilakukan antara lain: pengenalan bentuk bangun datar melalui kain tenun ikat Ende (Merdja & Restianim, 2022), pengenalan unsur transformasi menggunakan batik jawa (Risdiyanti & Prahmana, 2017), pengenalan unsur transformasi pada batik Bali (Irawan et al, 2019), pengenalan konsep geometri bidang datar dan bangun ruang pada bangunan tradisional Aceh (Saputra et al, 2022) serta pengenalan konsep geomtris menggunakan metode propagasi terbalik melalui batik Bali (Lestari et al, 2018). Namun, sejauh ini belum ada belum ada penelitian yang mengkaji etnomatematika menggunakan kain tenun yang berasal dari Lombok menggunakan pola simetri, khususnya pola wallpaper dan pola frieze.…”

Section: | Pendahuluanunclassified

Kajian Etnomatematika Kain Tenun Lombok Berdasarkan Pola Geometri Wallpaper Dan Pola Geometri Frieze

Radiusman

Juniati

2022

AJPM

View full text Add to dashboard Cite

Pengenalan terhadap konsep geometri merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika. Pengenalan konsep geometri tidak hanya dapat dilakukan melalui cara-cara yang konvensional namun dapat dilakukan meggunakan benda-benda yang dekat dengan kehidupan, salah satunya adalah kebudayaan. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan kebudayaan daerah yaitu kain tenun Lombok berdasarkan pola simetri geometri. Pola simetri geometriyang digunakan pada penelitian ini adalah pola wallpaper pada bagian dalam kain tenun dan pola frieze pada bagian tepi kain tenun. Kain tenun yang dikaji pada penelitian ini merupakan tenun yang sering digunakan dalam upacara adat suku Sasak, yaitu kain tenun dengan motif subhanale, rangrang, ketupat, serat penginang, keker, lumbung padi dan bulan berkurung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa motif kain tenun Lombok secara umum memiliki pola wallpaper tipe pmm yang terdapat pada motif subhanale, rangrang, ketupat dan bulan berkurung, sedangkan untuk pola frieze, secara umum kain tenun Lombok memiliki tipe p1 yang terdapat pada motif serat penginang, keker dan lumbung padi. Melalui kajian pola geometri ini, diharapkan pendidik mampu menggunakan kain tenun Lombok sebagai alat peraga yang membantu siswa dalam memahami pola wallpaper dan pola frieze serta penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Geometri; kebudayaan ; pola frieze; pola wallpaper; tenun Lombok.

show abstract

“…Thus, it is necessary to find appropriate learning methods and interesting learning media to make it easier for students to understand the concept of two-dimensional shapes, especially for elementary school students (Chuseri et al, 2021;Rachmawati et al, 2021). There have been many studies related to ethnomathematics and two-dimensional shapes that revolve around temples (Hardiarti, 2017), museum (Setiana et al, 2021;Wahyuni & Alifia, 2022), regional cloth (Merdja & Restianim, 2022), and traditional houses (Zebua, 2020). However, researchers want to associate ethnomathematics and two-dimensional shapes with something different.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Ethnomathematics explorations on the concept of two-dimensional shape in “Tadulako Bulili” folk story

Suciati,

Windra,

Al-Afandi

et al. 2023

Alifmatika J. Pendidik. dan Pembelajaran Mat.

View full text Add to dashboard Cite

To explore the folklore of Tadulako Bulili as a literacy medium in learning the two-dimensional shape, a qualitative descriptive study was carried out with an ethnographic approach. Methods of observation, interviews, documentation, and literature studies were used to collect research data, which were analyzed using the Miles & Huberman interactive model. The subjects of this study were traditional leaders, 3rd-grade elementary school teachers, lecturers, and several students who lived in Sigi Regency. The findings show that Tadulako Bulili's folklore can be thematic contextual learning in two-dimensional material that supports Ausubel, Bruner, and Gagne's learning theory. The results found four fundamental mathematical activities: counting, locating, designing, and explaining. In addition, various two-dimensional shapes were found in the illustrations of objects in the story. The exploration results also provided knowledge and information on the mention of two-dimensional shapes in the Kaili language and replicas of objects that were thought to be found in the story. Folklore could also introduce students to the local wisdom of Central Sulawesi, such as traditional houses, traditional weapons, hunting and farming tools, and the stories themselves.

show abstract

Kajian Etnomatematika Pada Motif Tenun Ikat Ende Lio

Cited by 4 publications

References 0 publications

Etnomatematika pada Kain Tenun Ikat Oba Agi Oba Pete dalam Masyarakat Nagekeo Nusa Tenggara Timur

Etnomatematika pada Kain Tenun Ikat Oba Agi Oba Pete dalam Masyarakat Nagekeo Nusa Tenggara Timur

Kajian Etnomatematika Kain Tenun Lombok Berdasarkan Pola Geometri Wallpaper Dan Pola Geometri Frieze

Ethnomathematics explorations on the concept of two-dimensional shape in “Tadulako Bulili” folk story

Contact Info

Product

Resources

About