2015
DOI: 10.12777/kpl.12.3.139-144
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Penggunaan Program Aplikasi Desain Kapal Tradisional Pada Galangan Kapal Kayu Di Kabupaten Batang

Abstract: Abstrak_ Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1). Identitas Arsitektur Mandar Pada Bangunan di Kelurahan Banggae Kabupaten Majene berdasarkan nilai arsitekturalnya, agar bangunan dipahami secara visual (identity), kesesuaian bangunan ditinjau dari bentuk, pola ruang (compatibility) serta kejelasan struktur fisik sebagai orientasi (view) dan diterapkan melalui pemakaian ragam hias tradisional pada bagian-bagian tertentu yang bersifat ornamentasi, agar sesuai dengan penempatannya berdasarkan perkembangan bangu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan kajian terdahulu, pengetahuan tentang pembuatan kapal kayu tradisional diperoleh oleh para tukang kapal secara turun-temurun, sehingga pengembangan rancangan dan konstruksi dinilai sulit untuk dikembangkan (Trimulyono, 2015). Akan tetapi produk-produk kapal yang dihasilkan di galangan kapal kayu tradisional dapat bersaing dan merebut pasar tingkat nasional maupun negera-negara tetangga.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan kajian terdahulu, pengetahuan tentang pembuatan kapal kayu tradisional diperoleh oleh para tukang kapal secara turun-temurun, sehingga pengembangan rancangan dan konstruksi dinilai sulit untuk dikembangkan (Trimulyono, 2015). Akan tetapi produk-produk kapal yang dihasilkan di galangan kapal kayu tradisional dapat bersaing dan merebut pasar tingkat nasional maupun negera-negara tetangga.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini dikarenakan kapal bantuan berbahan dasar fiberglass umumnya dibuat dengan satu desain yang sama untuk berbagai daerah mengikuti kaidah naval architecture. Sementara itu, kapal lokal dibuat berdasarkan pengalaman turun temurun, tanpa perencanaan gambar desain, kontruksi dan perhitungan naval architecture (Susanto et al 2011;Trimulyono et al 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Potensi sumberdaya tersebut ada yang dapat diperbaharui (renewable resource) meliputi sumberdaya perikanan dan energi yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources) meliputi sumberdaya minyak dan gas bumi serta mineral. Selain itu juga terdapat potensi sumberdaya kelautan lain, yaitu jasa lingkungan kelautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan ekonomi pesisir dan ekonomi kelautan nasional meliputi pariwisata bahari, industri kelautan, perdagangan, pelabuhan dan jasa angkutan (Trimulyono & Santosa, 2014). Colgan (2006) menyatakan bahwa perbedaan antara ekonomi pesisir (coastal economy) dan ekonomi lautan (ocean economy) yaitu ekonomi lautan didefenisikan sebagai aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tak langsung memanfaatkan laut (danau besar) sebagai input.…”
Section: Pendahuluanunclassified