2017
DOI: 10.14710/presipitasi.v14i1.5-14
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Briket Dari Komposit Sampah Buah, Sampah Plastik High Density Polyethylene (Hdpe) Dan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Rumah Tangga

Abstract: PENDAHULUANBahan bakar fosil, khususnya minyak saat ini masih merupakan bahan bakar yang paling banyak digunakan di Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Akibatnya cadangan minyak bumi yang tersedia semakin lama akan semakin menipis. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak di Indonesia akan habis dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang. Hal ini harus segera diimbangi dengan penyediaan sumber energi alternatif yang renewable, melimpah jumlahnya, … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
6
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(9 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
3
Order By: Relevance
“…The calorific value that meets the requirements SNI is ≥ 5,000 cal/gram. The higher the calorific value of the briquettes, the higher the quality of the products produced, so that the briquettes have more potential as alternative fuels (Ruslinda et al, 2017). From Table 1 calorific value for cup of mineral water is 10,129 cal/gram and for plastic bag 9,949 cal/gram far above the benchmark mark SNI heat.…”
Section: Calories Mark Analysis On Briquettesmentioning
confidence: 98%
See 1 more Smart Citation
“…The calorific value that meets the requirements SNI is ≥ 5,000 cal/gram. The higher the calorific value of the briquettes, the higher the quality of the products produced, so that the briquettes have more potential as alternative fuels (Ruslinda et al, 2017). From Table 1 calorific value for cup of mineral water is 10,129 cal/gram and for plastic bag 9,949 cal/gram far above the benchmark mark SNI heat.…”
Section: Calories Mark Analysis On Briquettesmentioning
confidence: 98%
“…In addition, the increase in heating value can also be affected by the carbonization process. The carbonization process aims to convert the raw material into charcoal so as to increase the carbon content and increase the calorific value of the briquettes (Ruslinda et al, 2017).…”
Section: Calories Mark Analysis On Briquettesmentioning
confidence: 99%
“…Sedangkan hal ini menunjukkan bahwa nilai kalor yang diperoleh lebih tinggi dari SNI Briket 01-6235-2000, yaitu 5000 kal/gram. Nilai kalor tinggi pada briket ini disebabkan oleh kandungan material di dalam plastik yaitu rantai karbon sehingga mudah terbakar (Ruslinda et al, 2017). Plastik merupakan polimer, sehingga dapat berpengaruh pada nilai kalor bahan bakar briket (Bhoumick et al, 2016) dan plastik memiliki nilai kalor yang tinggi (Riyadi et al, 2016).…”
Section: Nilai Kalorunclassified
“…Penelitian yang memanfaatkan limbah sumber daya alam menjadi briket sudah banyak dilakukan dan berdasarkan analisis analisis proksimat yang dihasilkan, briket yang dihasilkan sudah memenuhi standar SNI briket (Rumiyanti et al, 2018). Upaya untuk meningkatkan kualitas briket dari sumber daya alam, beberapa penelitian melakukan inovasi dengan penambahan plastik jenis HDPE, LDPE, PP dan PE (Bhoumick et al, 2016;Ruslinda et al, 2017;Septhiani & Septiani, 2015). Peningkatan persetase kadar penambahan plastik sebagai bahan campuran briket dapat meningkatkan nilai kalor (Irfansyah et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nilai kalor yang didapatkan berdasarkan Gambar 5 menunjukkan bahwa Nilai kalor tertinggi adalah nilai kalor briket dari bahan kemasan makanan ringan dan yang terendah adalah briket campuran arang kemasan makanan ringan dan tutup botol yaitu 99982,79 kal/gram dan 8565,9 kal/gram. Nilai kalor yang tinggi dipengaruhi oleh bahan baku yang merupakan polimer yang memiliki nilai kalor sebesar 10.956 kal/g (Almu et al, 2014;Ruslinda et al, 2017). Dari data nilai kalor ini plastik jenis PP (kemasan makanan ringan) lebih tinggi dari tutup botol yang merupakan jenis plastik HDPE, hal ini karena pada plastik makanan ringan bangian dalam terdapat lapisan Aluminum yang berpengaruh terhadap nilai kalor.…”
Section: Nilai Kalorunclassified