Sistem komputasi terdistribusi menjadi salah satu kebutuhan dalam implementasi aplikasi berbasis server seperti database server dan web server agar tercapainya tingkat performansi tinggi. Masalah yang sering terjadi adalah kegagalan pada server sehingga perfrorma dari sebuah server terganggu, sehingga dibutuhkan suatu teknik deploy dapat digunakan untuk menyediakan sistem terdistribusi dengan performansi tinggi. Virtualisasi berbasis container menjadi pilihan untuk menjalankan sistem terdistribusi karena arsitektur yang ringan, kinerja yang cepat, dan efisiensi sumber daya. Salah satu virtualisasi berbasis container adalah memperkenalkan alat pengembangan sistem terdistribusi yang disebut Kubernetes, yang memungkinkan memanajemen deploy server untuk menyediakan sistem dengan availability yang tinggi. Metodologi pengembangan system yang digunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC). Dari 6 tahapan yang ada, hanya digunakan 3 tahapan yaitu Analysis, Design, dan Simulation Prototyping. Uji coba atau scenario pengujian yang dilakukan adalah Ftp Deploy dan Web Server Nginx sehingga dapat menjaga ketersediaan dan sistem mampu melakukan failover saat terjadi kegagalan pada server