2016
DOI: 10.22435/jhecds.v1i1.4802.8-13
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kepemilikan, penggunaan dan perawatan kelambu berinsektisida tahan lama oleh rumah tangga di daerah endemis malaria Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…The study in Muara Enim found that 95.52% of respondents used LLINs daily, but 78.26% did not know how to wash insecticide-treated bed nets properly, and the majority of respondents dry bed nets in direct sunlight [15]. Another study in Kotabaru, South Kalimantan, showed the practice of washing bed nets excessively and drying them in direct sunlight [16].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…The study in Muara Enim found that 95.52% of respondents used LLINs daily, but 78.26% did not know how to wash insecticide-treated bed nets properly, and the majority of respondents dry bed nets in direct sunlight [15]. Another study in Kotabaru, South Kalimantan, showed the practice of washing bed nets excessively and drying them in direct sunlight [16].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…lumbricoides. Ascariasis dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas kerja serta lebih lanjut dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia, menghambat tumbuh kembang pada anak, diare atau konstipasi, bahkan ileus obstructivus (Juhairiyah dan Indriyati, 2016). Untuk itu, diperlukan obat antelmintik untuk membunuh cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh, seperti pirantel pamoat, mebendazol, piperazin sitrat dan levamisol (Robiyanto et al,2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yahya (2011) di Muara Enim yaitu sebanyak 95,52% responden memakai kelambu setiap hari, namun hanya 54,29% saja yang mengetahui cara pemakaian yang benar, selain itu hanya sekitar 65,7% responden yang melakukan pencucian kelambu dan 78,26% di antaranya tidak mengetahui cara pencucian kelambu yang benar, serta sebagian besar responden menjemur kelambu di bawah cahaya matahari langsung (76,09%) (Yahya, 2011). Demikian pula dengan hasil penelitian indriyati et.al (2016) di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan yang menunjukkan kebiasaan mencuci kelambu berinsektisida yang terlalu sering dan menjemur kelambu berinsektisida di tempat yang panas dapat mempercepat resiko kehilangan kandungan insektisida dalam kelambu serta dapat menurunkan efektifitas waktu pakai LLins (indriyati, Liestiana., Juhairiyah. & Yuana., 2016).…”
Section: Kategoriunclassified