<p class="Abstract">Tingkat kejadian bencana kebakaran di wilayah perkotaan Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2012 – 2019 mengalami peningkatan jumlah kejadian yang signifikan, terutama pada Kawasan Perkotaan Kabupaten Kutai Timur. Di sisi lain, pemerintah daerah setempat hingga saat ini belum memiliki instrumen pengendalian kejadian kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kerentanan kebakaran di wilayah perkotaan Kabupaten Kutai Timur. Untuk menghasilkan tipologi, analisis overlay pada software ArcGIS digunakan dengan mempertimbangkan faktor fisik, sosial, sarana permukiman, dan kebijakan. Selain itu, pembobotan faktor dengan AHP yang melibatkan tujuh <em>stakeholder</em> kunci digunakan untuk mengetahui faktor prioritas sesuai dengan kondisi kawasan. Hasil analisis diperoleh bahwa kerentanan fisik memiliki bobot 0,45, kerentanan sosial memiliki bobot 0,33, dan kerentanan ekonomi memiliki bobot 0,22. Dari prioritas faktor ini diperoleh bahwa Kawasan Perkotaan Kutai Timur terdapat tiga tipologi kerentanan kebakaran. Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, dan Desa Sangatta Selatan memiliki tingkat kerentanan rendah, sedangkan Kelurahan Teluk Lingga memiliki kerentanan sedang, serta Kelurahan Singa Geweh dan Desa Sangatta Utara memiliki tingkat kerentanan tinggi.</p>