2019
DOI: 10.35316/alifmatika.2019.v1i1.44-60
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Memecahkan Deret Aritmatika Dua Dimensi Berdasarkan Taksonomi Bloom

Abstract: The research aims to describe the level of higher-order thinking skills ability of students in solving generalization patterns in two-dimensional arithmetic series based on revised Bloom's taxonomy. The research method used is a qualitative descriptive approach. The subjects were students of the Master Program of Mathematics Education at Jember University. The data was collected by giving open problem-solving tasks and documentation studies to students to develop patterns of one-dimensional arithmetic series. … Show more

Help me understand this report
View preprint versions

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
9

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

2
6

Authors

Journals

citations
Cited by 20 publications
(15 citation statements)
references
References 1 publication
0
6
0
9
Order By: Relevance
“…Tidak dapat dipungkiri bahwa pada prisnsipnya siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis itu akan mudah dalam menyelesaikan soal cerita matematika karena siswa mampu memahami dan menerjemahkan maksud dari soal cerita matematika tersebut, siswa mampu berfikir dengan angka, perhitungan, dan menarik kesimpulan dari hubungan secara logis, pemecahan masalah, dan memahami lambang dan simbol abstrak. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan yang diungkapkan oleh Gartmann & Freiberg (Abidin & Tohir, 2019), yang menjelaskan bahwa dalam pemecahan masalah terdapat proses menyadari dan mengatur berpikir tentang bagaimana siswa membuat pendekatan terhadap masalah, memilih strategi yang digunakan untu kmenemukan pemecahan dan bertanya kepada diri sendiri tentang masalah tersebut. Hasil penelitian ini juga Relevan dengan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Tohir, Susanto, Hobri, Suharto, & Dafik (2018) bahwa "through the guidance of this mathematics, students are expected to have logical, analytical, systematic, critical, and creative, and has a good ability to work together".…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tidak dapat dipungkiri bahwa pada prisnsipnya siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis itu akan mudah dalam menyelesaikan soal cerita matematika karena siswa mampu memahami dan menerjemahkan maksud dari soal cerita matematika tersebut, siswa mampu berfikir dengan angka, perhitungan, dan menarik kesimpulan dari hubungan secara logis, pemecahan masalah, dan memahami lambang dan simbol abstrak. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan yang diungkapkan oleh Gartmann & Freiberg (Abidin & Tohir, 2019), yang menjelaskan bahwa dalam pemecahan masalah terdapat proses menyadari dan mengatur berpikir tentang bagaimana siswa membuat pendekatan terhadap masalah, memilih strategi yang digunakan untu kmenemukan pemecahan dan bertanya kepada diri sendiri tentang masalah tersebut. Hasil penelitian ini juga Relevan dengan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Tohir, Susanto, Hobri, Suharto, & Dafik (2018) bahwa "through the guidance of this mathematics, students are expected to have logical, analytical, systematic, critical, and creative, and has a good ability to work together".…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Matematika merupakan bekal paling mendasar untuk peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis, kritis, praktis, sistematis, analitis dan kreatif. Keenam kemampuan berpikir tersebut sebagai komponen utama dan penting terkait dengan keterampilan abad ke-21, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (Abidin & Tohir, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini juga dipertegas oleh pendapat Hasan (2016) mengatakan bahwa proses berpikir siswa akan berjalan dengan benar sebagaimana yang diharapkan apabila komponen teori pemrosesan informasi yang ada dari stimulus sampai dengan memori jangka panjang pada diri siswa berfungsi dengan baik dan benar pula. Disi lain berdasarkan penelitian Saefudin (Abidin & Tohir, 2019) menyimpulkan bahwa pada saat menerapkan ide, siswa dengan kemampuan matematika tinggi tidak melakukan kesalahan dalam penyelesaian soal, dan merasa tertantang menyelesaikan soal dengan beragam cara dan jawaban.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Menurut Gama (2005) mengatakan bahwa metakognisi adalah proses berpikir tingkat tinggi yang bertanggung jawab untuk kontrol aktif atas proses kognitif. Menurut Abidin & Tohir (2019) mengatakan bahwa berpikir tingkat tinggi tumbuh ketika seorang individu menghadapi masalah atau persoalan yang belum pernah dipecahkan atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori saling berhubungan atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan. Sehingga untuk menumbuhkembangkan berpikir HOTS dalam pemeblajaran dikelas, maka guru harus fokus pada materi yang akan didiskusikan dalam kelas, melalui pembelajaran HOTS yang bersumber dari kelompok diskusi siswa.…”
Section: Gambar 4 Kategori Ketercapaian Metakognisi Siswaunclassified