<p><em>The objectives of this study are to analyze the food security condition, to analyze the external and internal factors that affect food security and to formulate strategies for improving food security to facing COVID-19’s pandemic in Bukittinggi. The primary data was collected by conducting a focus group discussion, indepht interview and questionnaire filling with purposive sampling technique. The results of descriptive analysis of secondary data indicate that the existing condition of food security in the Bukittinggi shows that the situation of food affordability is the best. The formulation of strategies for improving food security uses the analysis of Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE). Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) analyzes are used to develop alternatives and priorities strategic. The most important internal factors are the adequacy of energy availability and Local Government Food Storage. The most important external factor is the market opportunity for the food sector in Bukittinggi. The total score IFE matrix of 2.64 is average and EFE matrix of 2.61. The SWOT analysis shows that Bukittinggi,s Government needs to implement a strategy of increasing cooperation with vertical agencies, the central government, between local governments, private sectors, and the mass media.</em></p><p><em><br /></em></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi ketahanan pangan, menganalisis faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi ketahanan pangan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kota Bukittinggi. Data primer diperoleh berdasarkan hasil focus group discussion, indepth interview dan pengisian kuesioner oleh responden terpilih. Hasil analisis deskriptif data sekunder menunjukkan bahwa situasi objektif (existing condition) ketahanan pangan di Kota Bukittinggi dinilai dari ketiga pilarnya menunjukkan situasi keterjangkauan pangan adalah yang terbaik dan diikuti pilar pemanfaatan pangan dan terakhir pilar ketersediaan. Perumusan strategi peningkatan ketahanan pangan menggunakan analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Analisis Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) digunakan untuk menyusun alternatif dan prioritas strategi. Faktor internal yang paling penting adalah kecukupan ketersediaan energi dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Faktor eksternal yang paling penting adalah peluang pasar untuk sektor pangan di Kota Bukittinggi. Total skor matriks IFE sebesar 2,64 dan matriks EFE sebesar 2,61. Analisis SWOT menunjukkan Pemerintah Kota Bukittinggi perlu melakukan strategi peningkatan kerjasama dengan instansi vertikal, dengan pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, sektor swasta serta media massa.</p>