Salah satu upaya untuk meningkatkan konsentrasi testosteron adalah dengan pemberian gonadotropin releasing hormone (GnRH). Peningkatan testosteron menyebabkan peningkatan kualitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian gonadotropin releasing hormone (GnRH) terhadap peningkatan kualitas semen dan level testosteron domba waringin. Dalam penelitian ini digunakan tiga ekor domba waringin dengan rancangan pola bujur sangkar latin 3 x 3 sehingga hewan percobaan menerima suntikan NaCl fisiologis sebagai kontrol (K0), 50 ìg GnRH (K1), dan 100 ìg GnRH (K2). Penampungan semen dilakukan satu kali ejakulasi/minggu, selama tiga minggu. Sampel semen dikoleksi menggunakan elektroejakulator 24 jam setelah perlakuan dan diamati warna, konsistensi, volume, motilitas, konsentrasi, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa. Koleksi darah untuk pemeriksaan konsentrasi hormon testosteron dilakukan 60 menit setelah penyuntikan GnRH. Analisis konsentrasi testosteron dilakukan menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Data mengenai warna dan konsistensi semen dilaporkan secara deskriptif, sedangkan level testosteron, volume semen, motilitas, konsentrasi, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa dianalisis dengan analisis varian. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa warna dan konsistensi semen yang dikoleksi pada semua kelompok perlakuan adalah krem dengan konsistensi kental. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa volume semen, konsentrasi spermatozoa, motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa dan abnormalitas spermatozoa setelah pemberian GnRH menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (P>0,05). Rata-rata (±SD) konsentrasi testosteron pada kelompok K0, K1, dan K2 masing-masing adalah 1,82±1,08; 8,05+2,24; dan 8,81±1,09 ng/mL (P<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian GnRH tidak memengaruhi kualitas semen namun dapat meningkatkan konsentrasi hormon testosteron pada domba waringin.