2018
DOI: 10.25217/jf.v3i1.281
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kristalisasi Ideologi Islam Nusantara melalui Pembelajaran dan Pengadaan Kaligrafi

Abstract: Penelitian ini merupakan kelanjutan dari pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran dan pengadaan kaligrafi di TPA Al-Mukmin Desa Banjarsari Kota Metro. Pemilihan TPA Al-Mukmin sebagai objek kajian tidak lepas dari kondisi masyarakat di lingkungan Desa Banjarsari. Beberapa warga Desa Banjarsari terindikasi menganut ajaran Islam Ekstrimis. Dibuktikan dengan penentangan mereka terhadap pembelajaran dan pengadaan kaligrafi di masjid karena menganggap kaligrafi sama dengan berhala. Di samping itu banyak sek… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2018
2018
2018
2018

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Di dalam keluarga dia terkonstruk bahwa jilbab dan cadar merupakan satu kesatuan. Penggunaan jilbab tanpa cadar belum mencapai kata "standar" penggunaan busana muslimah yang syar"i. Akan tetapi ketika dia masuk ke dalam kampus yang notabene menganut madzhab Syafi"i dan Ahlu as-Sunnah an-Nahdliyah yang memgedepankan kesalehan jiwa dibandingkan dengan kesalehan simbolis, [19] maka paradigma atau bahkan keyakinan mengenai jilbab dan cadar juga berubah. Dalam hal ini terlihat bahwa keyakinan informan X mengenai jilbab dan cadar masih belum konsisten dan dapat berubah menyesuaikan tempat dan keadaan [15].…”
Section: Identitas Ideologi Keagamaanunclassified
“…Di dalam keluarga dia terkonstruk bahwa jilbab dan cadar merupakan satu kesatuan. Penggunaan jilbab tanpa cadar belum mencapai kata "standar" penggunaan busana muslimah yang syar"i. Akan tetapi ketika dia masuk ke dalam kampus yang notabene menganut madzhab Syafi"i dan Ahlu as-Sunnah an-Nahdliyah yang memgedepankan kesalehan jiwa dibandingkan dengan kesalehan simbolis, [19] maka paradigma atau bahkan keyakinan mengenai jilbab dan cadar juga berubah. Dalam hal ini terlihat bahwa keyakinan informan X mengenai jilbab dan cadar masih belum konsisten dan dapat berubah menyesuaikan tempat dan keadaan [15].…”
Section: Identitas Ideologi Keagamaanunclassified