2020
DOI: 10.30998/deiksis.v12i03.5416
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Linguistik Forensik terhadap Perbuatan Tidak Menyenangkan di Media Sosial (Kajian Pragmatik)

Abstract: Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat. Berbagai macam permasalahan sosial dapat dipicu oleh kurangnya kesantunan dalam berbahasa, berawal dari caci maki, kemudian berujung pada kekerasan fisik dan akhirnya mengakibatkan pelanggaran hukum, seperti perbuatan tidak menyenangkan. Permasalahan inti dalam penelitian ini adalah bagaimana parameter B&L dalam menilai tindakan perbuatan tidak menyenangkan di media sosial dan situasi komunikasi yang bagaimana ya… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Bentuk kesantunan yang terdapat dalam masyarakat bersifat relatif, sesuai dengan aturan norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat itu sendiri. Kesantunan bersifat sangat kontekstual, yakni berlaku dalam masyarakat, tempat, atau situasi tertentu, tetapi belum tentu berlaku bagi masyarakat, tempat, atau situasi lain (Hartini et al, 2020;Helmita, 2018). Pada dasarnya dalam setiap situasi, seorang penutur, diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang sopan untuk mempermudah interaksi dan memperkecil potensi bagi terjadinya konfliks dan konfrontasi yang dapat terjadi ataupun untuk meminimalisasinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bentuk kesantunan yang terdapat dalam masyarakat bersifat relatif, sesuai dengan aturan norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat itu sendiri. Kesantunan bersifat sangat kontekstual, yakni berlaku dalam masyarakat, tempat, atau situasi tertentu, tetapi belum tentu berlaku bagi masyarakat, tempat, atau situasi lain (Hartini et al, 2020;Helmita, 2018). Pada dasarnya dalam setiap situasi, seorang penutur, diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang sopan untuk mempermudah interaksi dan memperkecil potensi bagi terjadinya konfliks dan konfrontasi yang dapat terjadi ataupun untuk meminimalisasinya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pragmatics itself is a branch of linguistics that presents the meaning of speech in certain contexts. Leech explains that in pragmatics there are principles of how humans speak depending on the situation (Hartini et al, 2020). Linguistic pragmatics focuses on a context, deeper there is an affective pragmatic that deals with the meaning of emotional expression in a context (Scarantino, 2017).…”
Section: Pragmatic Theorymentioning
confidence: 99%
“…Kesantunan (politiness), kesopansantunan, atau etiket adalah tatacara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat [9]. Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku social [10]. Oleh karena itu, kesantunan ini biasa disebut "tatakrama".…”
Section: Pendahuluanunclassified