Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA) adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata) di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3-10 individu ikan air tawar (150-500 g) dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat). Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy). Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID) menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA. KATA KUNCI: serum albumin ikan, nutrasetikal, budidaya, ikan air tawar ABSTRACT Fish Serum Albumin (FSA) based nutraceutical is a commercial product from aquatic resources. However, as the product is usually developed from wild freshwater snakehead fish (Channa striata), raw material supply may become a problem at continuous production. This research had been done to analyze FSA level in 17 aquaculture freshwater fishes, aimed to find an alternative of raw material sources in FSA based neutrasetical products. 3-10 individuals of freshwater fishes (150-500 g) from Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, and Siluriformes ordo were taken randomly from Bogor and Cianjur (West Java) aquaculture fields. Aqueous protein extraction was performed by Ultra Turax homogeniser with aquabidest solvent. Analysis of albumin content had been done by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results showed that FSA level in aqueous extracts of observed fishes were 42.51 to 215.57 mg/g, while FSA in aqueous snakehead fish extract was 107.28 ± 3.2 mg/g. The highest FSA concentration was 215,57 ± 52,84 mg/g from giant gouramy (Osphronemus gouramy). Further analysis at amino acid composition by Gas Chromatography-Flame Ionization Detect...