Kemampuan berpikir kritis matematika sangat penting dikembangkan, untuk itu diperlukan adanya proses pembelajaran matematika yang banyak melibatkan siswa secara aktif khususnya dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keefektivitas model pembelajaran Group Investigatin (GI) dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis Matematika. Penelitian yang digunakan adalah kajian meta-analisis, dengan mengumpulkan beberapa artikel serta jurnal yang relevan. Penelitian ini menggunakan beberapa Uji Prasayarat. Untuk menentukan Uji rata-rata penelitian ini menggunakan Uji Ancova untuk mengetahui perbedaan pada model pembelajaran, kemudian dihitung dengan teknik Effect Size berbantuan SPSS 24.00 for Windows. Hasil analisis data diperoleh bahwa Teams Games Tournament lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis Matematika dibandingkan Group Investigation. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil data dengan nilai signifikasi > 0,05, dalam Uji Ancova mendapatkan hasil bahwa nilai posttest model pembelajaran Group Investigation yakni 76,3000 dan 82,2000 untuk model pembelajaran Teams Games Tournament. Kemudian, pada Fhitung diperoleh nilai 10,751 dan untuk Ftabel diperoleh hasil 3,59, maka Fhitung > Ftabel dengan nilai 10,751 > 3,59 dan signifikasinya 0,004 < 0,05. Untuk Uji Effect Size diperoleh hasil pada Partial Eta Squared yakni 0,297 dengan nilai Siginifikansi 0,004. Maka dapat dinyatakan dari hasil tersebut, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model Group Investigation dan model Teams Games Tournament ditinjau dari kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran Matematika siswa Sekolah Dasar.