Tulisan ini membahas tentang munculnya ancaman yang serius dari praktik Politik Identitas di Indonesia. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia adalah bangsa yang heterogen secara agama dan etnisitas, sehingga munculnya Politik Identitas tidak bisa dihindari. Demokrasi yang dibangun berdasarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, terancam rusak dan hancur oleh karena nafsu politik yang jahat. Ancaman tersebut kemudian direspon dengan Teologi Multikultural, berupa formula teologis untuk mendasari sikap Kristen dalam relasinya dengan sesama yang berbeda religi dan etnik. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan di dalam artikel ini. Metode studi literatur dipakai dalam mengumpulkan data-data yang terkait dengan tren Politik Identitas dan Teologi Multikultural. Hadirnya Teologi Multikultural di dalam dunia politik di Indonesia, akan menciptakan proses berpolitik yang sehat dan bermartabat, dengan saling menghargai sesama apapun latar belakangnya.