Penyesuian bentuk produk pangan harus dilakukan oleh sektor UMKM dalam rangka untuk merespon keingin konsumen atas berbagai produk yang ada di pasar. Salah satunya adalah konsumen pisang yang menginginkan berbagai olahan baik, olahan buah pisang sendiri maupun olahan bonggol dan pelepahnya. Hampir di banyak daerah pohon pisang dapat tumbuh subur dengan baik tidak terkecuali di Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu. Salah satu pesantren yang memiliki usaha budidaya pisang adalah Pondok Pesantren Syubbanul Yaum. Usahatani pisang yang dijalankan oleh komunitas pesantren berjalan hampir lima tahun dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang yang terdiri dari pengurus dan orang tua wali santri melalui lembaga ekonomi pesantren. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan bisa memberi solusi untuk memberdayakan ekonomi komunitas komunitas dampingan. Kegiatan PKM ini laksanakan selama satu tahun mulai dengan urutan kegiatan yaitu; Sosialisasi kegiatan, Pelatihana pengolahan buah, bonggol pupuk organik, Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran berbasis e-commerce, Pendampingan untuk memfasilitasi terbentunya kelembagaan usaha yang professional dan berkelanjutan, Pendampingan kelembagaan untuk menjamin keberlanjutan kegiatan PKM dan evaluasi sebagai upaya untuk perbaikan atas metode dan program yang dilaksanakan. Hasil kegiatan PKM memberi dampak positif bagi komunitas dampingan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat didalam memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan untuk membuat pupuk organik. Selain itu komunitas juga memiliki keahlian didalam membuat konten pemasaran online, yaitu tersedianya group komunitas didalam memasarkan hasil olahan pisang, yaitu kripik pisang dengan konsep paking yang layak pasar. Melalui kompetensi ini secara memberi manfata bagi meningkatnya kemauan masyarakat untuk berwirausaha olahan buah pisang dan berdampak secara ekonomi yaitu meningkatnya kuantitas penjualan.�The SMEs sector must make adjustments to the form of food products in order to respond to consumer desires for various products on the market. One of them is banana consumers who want a variety of good preparations, processed bananas themselves as well as processed bananas and stems. Almost in many areas banana trees can thrive well, including in the Village of Tenajar, Kertasemaya District, Indramayu Regency. Some of the social institutions that work on banana cultivation are farmer groups, farmer cooperatives, and other social institutions such as Islamic boarding schools. One of the pesantren that has a banana cultivation business is the Syubbanul Yaum Islamic Boarding School. The banana farming which is run by the pesantren community has been running for almost five years with a total of 20 members consisting of the board and parents of the santri guardians through the pesantren economic institution. This PKM activity is carried out for one year starting with the sequence of activities, namely; Socialization of activities, Training on fruit processing, weevils of organik fertilizers, Training on e-commerce-based financial management and marketing, Assistance to facilitate the establishment of professional and sustainable business institutions, Institutional assistance for guarantee the sustainability of PKM activities and evaluation as an effort to improve the methods and programs implemented. The results of the PKM activities have had a positive impact on the assisted communities, namely the increase in the community's ability to use banana weevils as material for making organik fertilizers. In addition, the community also has expertise in creating online marketing content, namely the availability of community groups in marketing processed banana products, namely banana chips with a market-worthy gasket concept. Through this competency, it provides benefits for increasing the willingness of the community to entrepreneurship in banana processing and has an economic impact, namely increasing the quantity of sales.