Model Komunikasi Interpersonal Generasi Muda Suku Batak Karo di Yogyakarta Melalui Tradisi Ertutur

Abstract

Karonese Batak tribe has ertutur tradition. It is communication of someone when meet people for the first time to get position in the custom and family relationship (pertuturen). AbstrakSuku Batak Karo memiliki Tradisi ertutur yang merupakan komunikasi seseorang ketika pertama kali bertemu dengan orang lain untuk mendapatkan kedudukan dalam adat dan keterkaitan kekeluargaan (pertuturen). Ketika orang pertama kali bertemu, mengurangi ketidakpastian dengan mencari informasi (information seeking). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tradisi ertutur Karo sebagai model komunikasi interpersonal generasi muda perantau di Yogyakarta. Teori yang digunakan antara lain Uncertainy Reduction Theory. Metode penelitian secara kualitatif dengan pengumpulan data wawancara mendalam serta observasi partisipan di kalangan pemuda pemudi Karo yang merantau di Yogyakarta. Hasil penelitian ditemukan banyak generasi muda kesulitan dalam memulai komunikasi. Tradisi ertutur ini dapat menjadi cara dalam memulai komunikasi. Kata Kunci :Komunikasi Interpersonal, Uncertainy Reduction Theory, ertutur, Karo PendahuluanDalam menjalin sebuah relasi, sikap saling memahami menjadi modal utama dalam membangun relasi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh bahasa, latar belakang (budaya) dan tujuan, hingga terbangun kontak sosial dalam relasi itu sendiri maupun dengan orang disekitar kita. Relasi yang terjalin tersebut bergantung pada cara setiap pihak dalam mengkomunikasikan diri (verbal maupun non verbal). Dalam relasi yang baik dengan saling memahami tersebut, harus terdapat kemampuan untuk berpikir maupun berperilaku seperti yang kita (saling) inginkan (Mulyana, 2010:4). Komunikasi tersebut terbentuk suatu interaksi dan secara bersama-sama sampai pada tujuan yang sama.Setiap orang membangun relasi membutuh-kan kemampuan untuk berkomunikasi. Terlebih dalam relasi interpersonal, karena "keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi" (Mulyana, 2010:81). Selain itu pengakuan satu sama lain menjadi pondasi yang penting dalam membina relasi interpersonal

Mehamat Man Kalimbubu Communication Style in the Customs of the Karo Tribe in Deli Serdang Regency

“…Mehamat man kalimbubu merupakan sebuah perlakuan penuh dengan kesopanan baik dalam tindakan maupun dalam bertutur kata terhadap saudara laki-laki dan paman serta istrinya bagi setiap perempuan suku Karo, paman dan istrinya maupun saudara laki-laki dari istrinya (adik ipar) bagi setiap lelaki suku karo. Masyarakat suku Karo sering menyebut kalimbubu dengan istilah Dibata Ni idah atau Tuhan yang kelihatan (Peranginangin, 2004) sehingga segala bentuk perlakuan yang dilakukan oleh kalimbubu menjadi sebuah perpanjangan berkat atau restu dari Tuhan di dunia ini. Segala bentuk komunikasi dengan kalimbubu pun harus dilakukan penuh kesopanan dan dengan tutur kata yang baik.…”

Analisis Hermeneutika Gadamer Pada Buku Hidup Yang Digerakkan Oleh Tujuan Karya Rick Warren

“…Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muka, dimana pembawa pesan dapat langsung mengirimkan pesan dan penerima pesan dapat membalas secara langsung (Hardjana 2003). Komunikasi selalu berkaitan dengan latar belakang orang yang berkomunikasi, tentang pengetahuan, persepsi, pengalaman dan budaya, mempengaruhi kualitas komunikasi yang berlangsung (Peranginangin and Perbawaningsih 2017). Pada awal komunikasi interpersonal, seseorang juga harus mengetahui konsep diri, ini semua adalah ide, pikiran, keyakinan dan keyakinan yang diketahui seseorang tentang diri sendiri ketika berhadapan dengan orang lain, sehingga nantinya pengungkapan diri dan komunikasi yang efektif dan intens akan menghasilkan hubungan yang baik bagi pembawa pesan dan penerima pesan (Ahmad 2014) Dalam bersosialisasi, kita sebagai individu juga harus diberkahi dengan ilmu pengetahuan.…”

Peran Komunikasi Interpersonal terhadap Kerjasama Team Mahasiswa Kkn

“…Komunikasi yang dilakukan beberapa individu secara tatap muka dan dapat mengetahui langsung respon verbal maupun nonverbal dari komunikator merupakan pengertian komunikasi interpersonal (Mulyana, 2011). Komunikasi interpersonal yang baik memiliki sifat dialogis dimana dari adanya keterbukaan diri mampu memunculkan feedback dan pemahaman satu dengan lainnya (Peranginangin & Perbawaningsih, 2017). Komunikasi yang terjalin akrab antar anggota kelompok dimulai dari membicarakan kehidupan pribadi masing-masing anggota hingga munculnya perasaan nyaman dalam hubungan interpersonal tersebut.…”