Sepsis causes damage for cells, behavioral phenotype regression, and will end in most patients' death. The ethanol extract of cogongrass (Imperata cylindrica L.) acts as an antioxidant. This study aimed to observe the effect of giving ECGR to body weight (BW) and the sepsis score of the sepsis mice model by lipopolysaccharide (LPS) induction. This study was an in vivo study with a randomized post-test controlled group design at the animal laboratory of Universitas Padjadjaran, 2018. We used 4 (four) groups of male mice (Mus musculus) DDY strains. Group 1 as a control, group 2: LPS 10 μL/kgBW, group 3, and 4: LPS+ECGR (90 mg/kgBW, and a dose of 115 mg/kgBW, respectively). This treatment was performed for two weeks. Every three days, we measured their body weight. After two weeks, group 2, group 3, and 4 were injected with LPS for 8 hours to induce sepsis. Next, we measured body weight and sepsis score using murine sepsis score (MSS). Then statistical analysis was performed using ANOVA and the Kruskal-Wallis test. The results showed no differences in body weight were found in the treatment groups (3 and 4) compared with control, suggesting no effect of ECGR in decreasing mice body weight. The sepsis score was more than 21 in groups treated with LPS (2, 3, and 4), suggesting LPS can induce sepsis. There was a slight decrease in scores in-group 3 and 4 compared with group 2. This study concludes that the treatment of ECGR caused no harm to body weight and slightly decreased sepsis score in the sepsis mice model. EKSTRAK ETANOL ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA L.) TERHADAP BERAT BADAN DAN SKOR SEPSIS MENCIT MODEL SEPSISSepsis menyebabkan kerusakan sel, regresi fenotipe perilaku, dan akan berakhir kematian pada sebagian besar pasien. Ekstrak etanol akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) (ECGR) berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ECGR terhadap berat badan (BB) dan skor sepsis pada mencit model sepsis yang diinduksi lipopolisakarida (LPS). Penelitian ini adalah penelitian in vivo dengan desain randomized post-test controlled group di laboratoium hewan Universitas Padjadjaran tahun 2018. Kami menggunakan 4 (empat) kelompok mencit jantan (Mus musculus) strain DDY. Kelompok 1 sebagai kontrol, kelompok 2 diinduksi LPS 10 μL/kgBB, kelompok 3 dan 4 diinduksi LPS + ECGR (dosis 90 mg/kgBB dan 115 mg/kgBB masing-masing). Perlakuan ini dilakukan selama 2 minggu. Setiap tiga hari dilakukan pengukuran berat badan mencit. Setelah dua minggu, kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 4 diinjeksi LPS selama 8 jam untuk menginduksi sepsis. Selanjutnya, diukur berat badan dan skor sepsis menggunakan murine sepsis score (MSS). Analisis statistik menggunakan ANOVA dan Uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan berat badan pada kelompok perlakuan (3 dan 4) dibanding dengan kelompok kontrol yang menunjukkan ECGR tidak berpengaruh dalam menurunkan berat badan mencit. Skor sepsis lebih dari 21 pada kelompok yang diinduksi LPS (2, 3, dan 4) menunjukkan LPS dapat menyebabkan sepsis. Terdapat sedikit penurunan skor pada kelompok 3 dan 4 dibanding dengan kelompok 2. Simpulan penelitian ini, pengobatan ECGR tidak membahayakan berat badan dan mengakibatkan sedikit penurunan skor sepsis pada mencit model sepsis.