Pembelajaran sejarah mengintegrasikan beberapa unsur nyata yang terdapat di lingkungan untuk mencapai sebuah tujuan. Unsur tersebut bisa didapatkan melalui sebuah kearifan lokal yang ada pada masyarakat. Tujuan penulisan ini yaitu mengetahui nilai-nilai yang ada dalam Tradisi Peusijuek sebagai pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal. Menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan teknik pengumpulan data kepustakaan, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa Kearifan lokal merupakan gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat. Hal ini selaras dengan masyarakat Aceh yang percaya, bahwa tradisi Peusijuek merupakan hasil kearifan lokal yang diajarkan nenek moyang mengenai budaya dan agama yang harus dijalankan secara berdampingan dengan segala kebaikan yang ada di dalamnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang muncul pada tradisi Peusijeuk sebagai pembelajaran sejarah yaitu meliputi nilai toleransi, nilai religius, nilai sosial dan nilai kerjasama.