2019
DOI: 10.24235/ileal.v5i1.3723
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nilai Perjuangan dalam Novel Arus Balik Karya Pramoedya Ananta Toer

Abstract: This study aims to describe the struggle of the character in the novel Arus Balik. The method used is the content analysis method. Data is obtained by reading and recording techniques. Data were analyzed with qualitative descriptive analysis techniques through data comparison, categorization, data presentation, and inference. The results showed that the struggle of the character in the Arus Balik novel by Pramoedya Ananta Toer consisted of heroism (28%), nationalism (33%), never giving up (25%), kinship (9%), … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…114 Melalui masalah-masalah yang diuraikan oleh pengarang dalam novel mampu menggambarkan adanya nilai dan pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca. Nilai-nilai perjuangan menjadi salah satu aspek penting yang terkandung dalam novel atas representasi dan hasil olah imajinasi pengarang (Badio et al, 2019). Seseorang akan menunjukkan sikap perjuangannya disaat menghadapi masalah dalam hidupnya.…”
Section: P-issn: 2301-5926 | E-issn: 2579-793xunclassified
“…114 Melalui masalah-masalah yang diuraikan oleh pengarang dalam novel mampu menggambarkan adanya nilai dan pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca. Nilai-nilai perjuangan menjadi salah satu aspek penting yang terkandung dalam novel atas representasi dan hasil olah imajinasi pengarang (Badio et al, 2019). Seseorang akan menunjukkan sikap perjuangannya disaat menghadapi masalah dalam hidupnya.…”
Section: P-issn: 2301-5926 | E-issn: 2579-793xunclassified
“…Pramoedya sebagai pengarang dapat dikatakan tidak hanya menciptakan suatu karya sastra yang berorientasi pada keindahan; tetapi lebih dari itu ia berkehendak untuk menyampaikan pikiran, pendapat, serta pandangannya terhadap kolonialisme (Hartono, 2017). Tema-tema seperti anti-kolonialisme, pertentang antar kelas sosial, perjuangan keadilan, dan emansipasi menjadi tema-tema sentral tidak hanya dalam novel Bumi Manusia ( 2002), tetapi juga dalam karya-karya sastra Pramoedya lain-beberapa tema utama dalam karya-karya Pramoedya, misalnya emansipasi dalam novel Gadis Pantai (Muzakka, 2017), perjuangan dalam novel Arus Balik (Badio, Nurgiyantoro, & Hartono, 2019), serta marginalitas dan perlawanan dalam novel Bukan Pasar Malam (Kusuma & Atikah, 2017). Representasi hegemoni ini tidak hanya terwujud dalam bentuk hegemoni bahasa, tetapi juga dalam bentuk diskriminasi sosial.…”
Section: Pergeseran Maknaunclassified
“…However, no study examines gender discrimination in the novels Anak Gender discrimination in Indonesian Literature Works: A case study of translation Nunun Tri Widarwati, M. R. Nababan, Riyadi Santosa , Sri Samiati Tarjana Semua Bangsa, Rumah Kaca, and Jejak Langkah from translation technique perspective to the novel discussed. Likewise, a large volume of empirical study examines Pramoedya Ananta Toer using various perspectives, but the issue of gender discrimination in the novels of Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, and Jejak Langkah still receive little attention (Badio, Nurgiyantoro, & Hartono, 2019;Bagtayan, 2021;Farhana RM & Aflahah, 2019;Kholifatu & Tjahjono, 2020;Nursiah & Liusti, 2020;Risnawati, Anshari, & Abidin, 2017;Sariban & Marzuqi, 2015;Sulaeman, Rohim, & Muttaqien, 2020;Wicaksono, 2018;Winusari, 2019).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%