Latar Belakang: Hipertensi di Indonesia menempati urutan keenam untuk penyakit tidak menular dengan angka kejadian sebesar 25,8% pada usia ≥18 tahun. Di Kota Serang sendiri dari hasil pengukuran darah dari 38.409 yang diukur tekanan darahnya didapatkan 10.845 yang menderita hipertensi atau sebesar 28,2% dengan jumlah persentase lebih tinggi pada perempuan yaitu sebanyak 7.659 atau sebesar 32.8%. Pedoman penatalaksanaan hipertensi menurut Joint National Committee (JNC) 8 mempertimbangkan usia, ras, dan komplikasi untuk mencapai target tekanan darah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ini adalah pasien Hypertensive Heart Disease (HHD) di RSUD Drajat Prawiranegara Serang yang memenuhi kriteria, yaitu pasien HHD dengan obat anti hipertensi kombinasi Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)+Beta Blocker (BB) dan Calsium Channel Blocker (CCB)+Beta Blocker (BB) sebanyak 35 pasien. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: Uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0.830 pada hubungan antara pengunaan obat antihipertensi dengan penurunan tekanan darah pada pasien Hypertensive Heart Disease.Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan efektivitas penurunan tekanan darah antara kombinasi obat antihipertensi golongan ARB+BB dan CCB+BB pada pasien HHD.