2019
DOI: 10.14421/jpm.2018.021-01
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pasar Ekologis Sebagai Arah Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) Mardi Gemi Di Desa Gari Kabupaten Gunungkidul

Abstract: This research focuses on how to developing the institutional governance in Village-Owned Enterprises(known asBUM Desa)Mardi Gemi with one of its business units is Argo Wijil Ecological Market. The establishment of this ecological market is initiated by the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) through the Directorate General of Pollution Control and Environmental Degradation (DG PPKL) to restore the location of former illegal limestone mines and minimize the natural disasters risk that may result from en… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Aktivitas penambangan yang dilakukan baik skala kecil, menengah, maupun besar tidak hanya dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian rakyat maupun daerah tetapi juga dapat memberi dampak negatif karena rusaknya lingkungan akibat pola eksploitasi yang tak terkendali. Lahan galian bekas tambang yang tak lagi digunakan seringkali dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya penanganan maupun rehabilitasi (Octastefani, Prabaningrum, & Sadasri, 2018). Desa Gari dinilai berhasil mengubah lahan bekas tambang menjadi Pasar Ekologis Argo Wijil yang menjadi daya tarik wisata sekaligus penggerak ekonomi lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aktivitas penambangan yang dilakukan baik skala kecil, menengah, maupun besar tidak hanya dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian rakyat maupun daerah tetapi juga dapat memberi dampak negatif karena rusaknya lingkungan akibat pola eksploitasi yang tak terkendali. Lahan galian bekas tambang yang tak lagi digunakan seringkali dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya penanganan maupun rehabilitasi (Octastefani, Prabaningrum, & Sadasri, 2018). Desa Gari dinilai berhasil mengubah lahan bekas tambang menjadi Pasar Ekologis Argo Wijil yang menjadi daya tarik wisata sekaligus penggerak ekonomi lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified