Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Dengan Kemandirian Ibu Primipara Dalam Perawatan Neonatus Di Puskesmas Sukorame Kota Kediri

Abstract

A woman who suffered on first pregnancy, often do not know how to care for the baby later. Parents of babies are considered inadequate in providing care to the baby. Antenatal Class means to learn together about the health of pregnancy, midwives can teach and support the mothers to care of her baby. This research aimed to know the relationship class implementation with primiparas’s autonomy in neonatal care. The design was an analytic correlation with cross sectional approach. The population was 35 primigravidas with gestational age of 29-36 weeks on Puskesmas Sukorame Kediri. Sampling technique used was purposive sampling. The samples were 22 respondents who met the inclusion criteria. Test data analysis using Fisher exact test with a significance of 5%. Based on the results count by probablity fisher exact test for α error level of 5% (0.05) was obtained p (count) 0.054 greater than 0.05. It can be concluded that the p (count) is greater than the specified error level, so H-0 accepted, which means there was no correlation of Antenatal Class Implementation to Primipara’s Autonomy in Neonatus Care. Keywords: Pregnancy Class, autonomy, primigravida, primipara, Neonatus

Pengaruh Self-Care Dorothy Orem Terhadap Kemandirian Dan Kecemasan Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Menghadapi Persalinan

“…Kelemahan penerapan konsep Self-care dalam penelitian ini adalah pelibatan social support. 16 Hasil analisis menggambarkan bahwa dari 20 responden setelah diberikan model keperawatan Self-care Dorothy Orem pada kelompok intervensi memiliki tingkat cemas berat sekali menjadi cemas berat sedangkan pada kelompok kontrol memiliki tingkat cemas berat menjadi cemas ringan. Hasil analisis menggambarkan bahwa dari 20 responden setelah diberikan model keperawatan Self-care Dorothy Orem pada kelompok intervensi memiliki tingkat…”

Realizing a healthy pregnancy through optimizing the participation in pregnant women class

“…Program ini berfokus pada pembahasan lebih dalam materi yang ada di dalam buku KIA dalam bentuk tatap muka dan berkelompok yang diikuti melalui diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil/ suami/ keluarga dan petugas kesehatan, sehingga kegiatan kelompok belajar ini diberi nama kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil ini merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil tentang kesehatan yang dilakukan dengan bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik atau senam hamil (Kristianti & Kusmiwiyati, 2017). Program kelas ibu hamil ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan merubah perilaku ibu agar memahami tentang pemeriksaan kehamilan dengan harapan ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi dan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas serta perawatan bayi baru lahir agar bayi tumbuh optimal (Khairi et al, 2021).…”

Hubungan Sikap, Media Konseling dan Bimbingan Terhadap Perilaku Kemandirian Ibu Nifas Dalam Melakukan Perawatan Tali Pusat

“…Berdasarkan penelitian Kristianti bahwa media konseling dilakukan dengan pelaksaan kelas ibu hamil. 9 Bimbingan adalah suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta baik perorangan atau kelompok untuk memecahkan permasalahannya sendiri dan didampingi oleh fasilitator. Bimbingan melibatkan peserta dan fasilitator dalam dialog satu lawan satu dan mengikuti suatu proses yang tersusun, diarahkan pada tanggung jawab memelihara kemajuan dan kinerja yang baik serta hubungan kerja positif antara fasilitator dan staff.…”

“…Dari hasil analisis nilai OR 5,075 artinya jika media konseling ibu baik maka berpeluang 5 kali mengalami perilaku kemandirian baik dibandingkan dengan media konseling ibu kurang baik.Sejalan dengan bahwa Kristanti bahwa ada kaitannya media konseling dengan kemandirian ibu karena media konseling dilakukan dengan pelaksaan kelas ibu hamil. 9 Media konseling diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan. Dengan demikian bahwa media konseling merupakan sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran.…”

“…Adapun yang model-model layanan bimbingan dan konseling antara lain; layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan konseling kelompok, kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling. 15 Menurut asumsi peneliti bahwa dengan adanya bimbingan yang baik dalam informasi kaitannya dengan perawatan tali pusat bahwa ibu harus lebih sering melakukan konsultasi kepada bidan maupun petugas kesehatan lainnya agar ibu lebih paham dan lebih mandiri dalam melakukan perawatan tali pusat.…”