Seiring bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, kebutuhan ruang untuk interaksi masyarakat pun meningkat. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengimplementasikan pemenuhan ruang tersebut dengan upaya menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) publik yang sesuai dengan kriteria pemanfaatannya. Namun, masih terdapat elemen fisik pada Taman Lokomotif, salah satu RTH publik dengan tipologi taman kota di Kawasan Perkotaan Bojonegoro, yang perlu dibenahi. Permasalahan terkait elemen fisik ini tentunya berdampak pada berkurangnya kemampuan taman kota dalam menarik minat masyarakat untuk beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian fisik dan menentukan prioritas pengembangan Taman Lokomotif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kesesuaian dengan skoring untuk mengklasifikasikan kesesuaian elemen fisik dan analisis prioritas dengan analisis hirarki proses (AHP) dan perhitungan skor dengan bobot untuk menentukan prioritas peningkatan kesesuaian elemen fisik dengan variabel antara lain ekologi, resapan air, sosial budaya, estetika, ekonomi, dan penanggulangan bencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa Taman Lokomotif dinilai cukup sesuai dengan skor 68,3%. Namun, beberapa atribut diklasifikasikan sebagai kurang dan tidak sesuai. Oleh karena itu, peningkatan kesesuaian beberapa elemen fisik merupakan hal yang penting dilakukan agar sesuai dengan kriteria pemanfaatan RTH publik, yang selanjutnya menghasilkan lima atribut sebagai prioritas pertama. Kelima atribut tersebut antara lain pengamanan kebakaran, ruang hijau, bermain anak, pertanian perkotaan, dan keamanan. Rekomendasi pengembangan Taman Lokomotif diimplementasikan pada kelima atribut tersebut dengan menyesuaikan kriteria berdasarkan standar yang berlaku.