“…Metode adsorpsi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki proses yang relatif sederhana, memiliki efektifitas dan efesiensi yang relatif tinggi, serta tidak memberikan efek samping, berupa zat beracun [8]. Proses adsorpsi juga tergolong dalam metode pemisahan yang efektif di pengolahan air limbah karena ekonomis [9] Beberapa studi terdahulu telah melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran logam berat timbal Pb(II) dengan menggunakan bioadsorben seperti limbah jerami padi yang diaktivasi [8], poli-5-allilkaliks [10], kerang hijau [1], eceng gondok [11], jerami padi [12], sekam padi [13], cangkang kelapa sawit [14], keratin bulu ayam [15], karbon granula [16], arang bambu yang diaktifvasi dan arang bambu yang tidak diaktivasi [6], limbah tanah liat [17], arang aktif kulit pisang [18], tempurung kelapa [19] [19], limbah serbuk gergaji kayu mahoni [20], zeolit [21], arang aktoif kulit singkong [22], biomassa aspergillus niger [23], tongkol jagung [24], sabut siwalan [7], kulit kacang tanah [25] cangkang kerang darah [3], cangkang telur ayam [26], karbon aktif [2], [27], cangkang kerang dan cangkang kepiting [28], ampas tebu [9], dan hidroksi apatit [29].…”