2019
DOI: 10.25077/joseta.v1i2.152
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemetaan Komoditi Unggulan Sektor Pertanian di Provinsi Sumatera Barat

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Kabupaten/Kota yang basis terhadap sektor pertanian di Provinsi Sumatera Barat serta mengetahui komoditi unggulan masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif dengan  menggunakan analisis  Location Quotient  (LQ)  dan  shift-share  analisis  (SSA)  untuk  mengetahui  Kabupaten/Kota  yang  basis  terhadap  sektor pertanian  serta  mengetahui  komoditi  unggulan  masing-masing  Kabup… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional dan mempunyai peranan strategis dalam pembangunan perekonomian di Provinsi Sumatera Barat (Martadona 2019). Kabupaten Padang Pariaman merupakan satu-satunya Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat yang sektor pertaniannya non basis dari sektor-sektor lainnya (Suryani et al 2019), maka dari itu sektor pertanian di Kabupaten Padang Pariaman perlu dikembangkan dengan meningkatkan subsektor pertanian dalam pembangunan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman yang belum optimal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional dan mempunyai peranan strategis dalam pembangunan perekonomian di Provinsi Sumatera Barat (Martadona 2019). Kabupaten Padang Pariaman merupakan satu-satunya Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat yang sektor pertaniannya non basis dari sektor-sektor lainnya (Suryani et al 2019), maka dari itu sektor pertanian di Kabupaten Padang Pariaman perlu dikembangkan dengan meningkatkan subsektor pertanian dalam pembangunan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman yang belum optimal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian (Oktarina & Satriantor, 2019;Ramanda et al, 2018;Saputro & Arif, 2023) yang menyatakan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor yang paling unggul di Kabupaten Pasaman Barat. Hasil penelitian (Suryani et al 2019) yang melakukan pemetaan terhadap komoditi unggulan di pada sektor pertanian di Sumatera Barat mengatakan bahwa komoditi unggulan Kabupaten Pasaman Barat adalah manga, jambu biji, salak, dan kelapa sawit. Penelitian (Lestari et al, 2019) dengan menggunakan data tahun 2000-2009 untuk menganalisis potensi sektoral sebelum dan sesudah pemekaran wilayah di Pasaman Barat, dengan menggunakan metode LQ menunjukkan bahwa, setelah pemekaran, sektor pertanian, sektor transportasi dan perdagangan merupakan sektor yang unggul dan dominan di Kabupaten Pasaman Barat.…”
Section: Analisis Location Quotient (Lq)unclassified
“…As a result, Lubuk Sikaping District is the center of activity (Syahputra et al, 2020). Based on the analysis of GRDP for the agricultural sector with LQ and SS, Pasaman Regency has progressive results on horticultural commodities, especially salak (Suryani et al, 2019;Yolamalinda, 2015). Agricultural food crops that are the base sector are rice spread across 8 (eight) districts, namely Bonjol, Lubuk Sikaping, Dua Koto, Panti, Padang Gelugur, and Rao.…”
Section: Lq and Ss Agricultural Sectormentioning
confidence: 99%
“…Superior products are the commodities that will benefit the region if developed sustainably (Setiyanto, 2013;Wahyuningsih et al, 2020). Gross regional domestic product (GRDP) and commodity production and productivity data are references in determining superior commodities in a region (Laila &;Oksatriandhi & Santoso, 2014;Yolamalinda, 2015;Annisa & Santoso, 2019;Suryani et al, 2019;Syahputra et al, 2020;Anggarawati & Suwarnata, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%