Budaya Gawe Jugangan Sampah Organik (BYGJUSO) yang artinya Pembuatan lubang ditanah dengan kedalaman tertentu untuk menampung sampah organic, dalam upaya penanggulangan sampah secara mandiri, Yogyakarta sekarang mengalami darurat sampah, dikarenakan TPA Piyungan akan ditutup permanen pada tahun 2024. Mengetahui kondisi tersebut, solusi yang penulis tawarkan yaitu menyelenggarakan sosialisasi serta melanjutkan program pemeliharaan lingkungan dengan konsep biopori. Metode yang digunakan yaitu community development, artinya pendekatan yang menempatkan masyarakat sendiri sebagai agen pembangunan, sehingga inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaan dilakukan sendiri oleh masyarakat. Penerapan BYGJUSO ini melalui sosialisasi, diskusi interaktif, dan melakukan simulasi (praktek). Manfaat yang dapat dirasakan dari pembuatan biopori diantaranya yaitu mencegah terjadinya banjir, terbentuknya tempat pembuangan sampah organik, dapat menyuburkan tanaman, dan meningkatkan kualitas air. Setelah mengikuti sosialisasi ini, diharapkan warga dapat lebih memahami lebih dalam tentang program BYGJUSO dan dapat menjadi agen perubahan dilingkungannya masing-masing. Selain itu, diharapkan kepada mahasiswa agar dapat menjadi contoh sekaligus penggerak dalam pemeliharaan lingkungan di wilayahnya masing-masing.