Berkurangnya lahan terbuka dan tidak lancarnya saluran air mengakibatkan genangan air dan banjir menjadi alasan beberapa ruas jalan dan wilayah di Kota Palembang. Pergerakkan air yang tidak lancar ini mengakibatkan luapan air yang berlebihan. Salah satu bentuk kepedulian dan aksi nyata atas permasalahan lingkungan tersebut, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat menginsiasi pendampingan pembuatan lubang resapan biopori lahan terbuka yang sempit. Salah satu wilayah di perkotaan yang tedampak banjir adalah KelurahanSialang Kecamatan Sako. Dua rukun tetangga yang akan menjadi lokasi kegiatan ini, yaitu RT 01 dan RT 61. Inisiasi pembuatan lubang biopori ini merupakan kesepakatan dengan warga untuk mengurangi genangan atau banjir di pemukiman. Kegiatan pelaksanaan pendampingan dilakukan dengan metode partisipasi antara masyarakat, tim pelaksana dari perguruan tinggi dan pihak kelurahan serta kecamatan. Kegiatan berlangsung melalui lima tahapan aksi, yaitu pra persiapan, persiapan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. Sosialisasi juga dilakukan untuk mengenalkan apa yang dimaksud pembuatan biopori, fungsi dan manfaat jangka pendek dan panjang. Untuk membuat lunbang biopori dibutuhkan pipa PVC. Hasil kegiatan ini adanya kerjasama partisipatif dari masyarakat melalui kesadaran dan memahami bahwa pembuatan biopori adalah salah satu cara yang efektif dalam pencegahan banjir. Rekomendasi kagiatan ini adalah pentingnya meningkatkan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan pro perubahan iklim yang dimulai dari lingkungan rumah sendiri.
Rumbai adalah jenis tanaman air yang banyak tumbuh di wilayah Desa Sidang Emas, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Tanaman ini lazimnya digunakan sebagai bahan dasar produk anyaman seperti atap, tikar, bakul, dan tas. Namun ternyata, para perajin Desa Sidang Emas yang tergabung dalam UMKM Rumpun Mas belum mendapatkan manfaat ekonomi lebih dari produk yang dihasilkan. Hasil dari observasi dan diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi oleh perajin dan UMKM Rumpun Mas terletak pada terbatasnya diversifikasi produk dan metode pemasaran serta penjualan yang pasif. Berdasarkan hal tersebut, maka tim pengabdian melakukan kegiatan pendampingan untuk meningkatkan inovasi produk termasuk pembuatan dan maksimalisasi media sosial dan aplikasi e-commerce. Pemilihan media sosial dan aplikasi e-commerce sebagai metode pemasaran dan penjualan berdasarkan pada realitas pertumbuhan media internet dan kuantitas pengguna yang semakin tinggi sehingga potensi untuk mempromosikan produk anyaman rumbai semakin luas. Pengabdian yang dilakukan menunjukkan bahwa perajin mendapatkan pengetahuan baru terkait jenis dan model anyaman serta metode pemasaran. Satu produk baru yang dibuat adalah topi wisuda. Kemudian, selain tetap melaksanakan penjualan langsung, perajin dapat mempromosikan dan memasarkan produk mereka melalui media sosial Facebook dan Instagram serta beberapa aplikasi e-commerce. Dengan demikian, diharapkan penjualan produk anyaman para perajin dan UMKM Rumpun Mas semakin meningkat sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyakarat Desa Sidang Emas pada umumnya
Mass media as the main channel of information was responsible for conveying information that became the public reference. Tirto.id, a verified news portal at the Press Council, reported six investigative news stories high lighting the government's unpreparedness in dealing with the spread of Covid-19. The news between 27 February to 14 March 2020 were the objects of this research. Based on the objects, this research focused on the construction of Tirto.id on the reality of the government's unpreparedness. This study used a descriptive qualitative method through Robert M. Entman's framing analysis model. The reports of this study werestructured into: Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgments, and Treatment Recommendations. On the aspect of Define Problems, the research showed misinformation and coordination. The aspects of DiagnoseCauses were being ignored because of safe feeling. On the aspect of Make Moral Judgments, it showed criticism of biased policies. Meanwhile, on Treatment Recommendations, the state/government must be able to protect its people. The conclusion obtained showed that Tirto.id saw the government's unpreparedness as a reflection of the country's failure to protect its people due to unprofessional actions and biased policies in handling Covid-19.
Dalam Pelaksanaan Pembatasan Mobilitas di Masa Pandemi Corona Virus Desease-19 di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Lahat kegiatan dilibatkan juga instansi terkait antara lain Satpol PP dan Dishubkominfo Pemda Lahat. Adapun Bentuk Kegiatan Pelaksanaan Pembatasan Mobilitas di Masa Pandemi Corona Virus Desease-19 di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Lahat antara lain: Pendisiplinan di Kawasan tertib Protokol Kesehatan serta Penyekatan jalan – jalan menuju tempat – tempat keramaian apabila kapasitas pengunjung sudah melebihi persentase sesuai dengan ketentuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pelaksanaan Pembatasan Mobilitas di Masa Pandemi Corona Virus Desease-19 di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Lahat . Masalah dalam penelitian yaitu Tingkat kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol Kesehatan Covid-19 masih minim, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan masker serta Masih kurangnya Kerjasama dengan pihak terkait. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa: secara keseluruhan Pelaksanaan Pembatasan Mobilitas di Masa Pandemi Corona Virus Desease-19 di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Lahat sudah berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan antara lain Tingkat kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol Kesehatan Covid-19 masih minim, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan masker serta Masih kurangnya Kerjasama dengan pihak terkait
Since the 1980s, Indonesian Army has implemented programs solely to help overcome the difficulties of rural communities, the program which was originally known as ABRI Masuk Desa (AMD) has now changed to TNI Manunggal membangun Desa (TMMD). The 108th TMMD program of Kodim 0402/OKI in Pemulutan Barat sub-district, OganIlir district in collaboration with the local government as a budget provider for infrastructure development will run well and effectively if it is carried out through careful planning and preparation stages and serious implementation. The dimensions of target accuracy for the short and long term, program socialization through communication and delivery of information, program objectives with indicators of implementing activities and achieving goals, as well as dimensions of program effectiveness with indicators of quality and quantity of activity results and the time used, become benchmarks for the effectiveness of program implementation 108th TMMD 2020.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.