Ketika lembaga pendidikan Islam memiliki nilai prestasi siswa yang rendah, guru menjadi sasaran utama karena dianggap tidak efektif, tidak imajinatif, dan membosankan. Oleh karena itu, secara luas diyakini bahwa untuk memenuhi masalah ini, lembaga pendidikan Islam membutuhkan akses ke sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Penelitian ini bersifat kualitatif, berupa tinjauan pustaka. Tujuan utama studi ini adalah untuk menjelaskan dasar-dasar, tujuan, dan fase pertumbuhan dan pelatihan di lembaga pendidikan Islam, serta kekritisan dalam mempraktikkannya. Sumber daya manusia lembaga pendidikan Islam dapat dibuat lebih kompeten dan profesional melalui pelatihan, sementara pengembangan dapat memotivasi mereka yang sudah berada di staf untuk memfokuskan kecerdikan dan inisiatif mereka ke arah yang baru. Pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan menumbuhkan semangat, pengurangan stres dan frustrasi, peningkatan kepuasan kerja, kemandirian dan kerja keras, serta kemampuan menghadapi tantangan modern semuanya ditingkatkan melalui perencanaan, perancangan, pelatihan, tahap pengembangan, dan evaluasi. Lembaga pendidikan Islam harus melakukan pembinaan dan pelatihan secara efisien jika ingin menghasilkan pendidik dan pendidikan yang unggul.