Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemahaman konsep IPA siswa dan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP N 1 Sukasada pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 236 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik class random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 59 siswa yang tersebar dalam 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data pemahaman konsep diperoleh melalui tes pemahaman konsep IPA. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan Anakova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemahaman konsep IPA siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berkualifikasi tinggi (N-gain = 0,74). Ketercapaian indikator menafsirkan, mencontohkan, merangkum, menyimpulkan, dan menjelaskan berkualifikasi tinggi. Ketercapaian indikator mengklasifikasikan dan membandingkan berkualifikasi sedang. (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran langsung (F = 18,063, p < 0,05). Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara signifikan memiliki pemahaman konsep IPA yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (|μ1−μ2| > LSD). Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa aktif berdiskusi dalam kelompok asal dan kelompok ahli, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.Kata kunci: jigsaw, pembelajaran langsung, pemahaman konsep