Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran diskusi-ceramah pada materi vektor di kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo, serta mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran diskusi-ceramah pada materi vektor di kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada materi vektor di kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian Quasi eksperimental design (eksperimen semu) dan rancangan penelitian Non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo yang terdiri dari 6. Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik Cluster Random Sampling, kemudian terpilih kelas XA sebagai kelas eksperimen 1 dan XB sebagai kelas eksperimen 2. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh temuan: (1) Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 mengalami peningkatan yang signifikan setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 yang mulanya 14,67 mengalami peningkatan sebesar 70,14 sehingga nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi 84,81. (2) Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 2 setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran diskusi-ceramah juga mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen 1. Rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang mulanya 13,13 mengalami peningkatan sebesar 63,00 sehingga nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi 76,13. (3). Dari hasil analisis data menggunakan uji Mann Whitney dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran diskusi-ceramah pada materi vektor. (4). Dari hasil analisis data menggunakan effect size diperoleh nilai effect size sebesar 0,44. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw cukup berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi vektor di kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui kualitas Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) materi ekosistem berbasis model guided inquiry menurut ahli materi dan ahli media, dan mengetahui peningkatan keterampilan proses sains mahasiswa setelah menggunakan LKM. Bentuk penelitian yaitu penelitian dan pengembangan (R & D). Tahapan pengembangan tes yang digunakan mengacu pada prosedur pengembangan dariReiser dan Mollenda yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Berdasarkan hal tersebut maka tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Tahap analisis, pada tahap ini dianalisis kebutuhan praktikum, analisis materi dan analisis kebutuhan peralatan, (2) Perancangan, pada tahap ini dilakukan pembuatan LKM sesuai dengan sintak model guided inquiry, (3) Pengembangan, pada tahap ini dilakukan validasi dan uji coba, (4) Penerapan, tahap penggunaan LKM, (5) Evaluasi, pada tahap ini diberikan tes untuk mengetahui keterampilan proses sains mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data lembar validasi dan tes keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil validasi menunjukkan LKM memiliki kriteria baik dan rerata nilai keterampilan proses sains mahasiswa juga memiliki kategori baik. Kata Kunci : lembar kerja mahasiswa, keterampilan proses sains, ekosistem
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika setelah diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen dan rancangan non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri adalah 38,09 sedangkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional adalah 17,86. Hasil uji t independent sampel menunjukkan angka signifikansi yaitu 0,004 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika di kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. N-Gain (g) pada kelas eksperimen adalah 0,65 dengan interpretasi sedang dan pada kelas kontrol adalah 0,27 dengan interpretasi rendah. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan keterampilan proses sains guru fisika. Kata kunci: calon guru fisika, inkuiri, keterampilan proses sains
Science process skills are basic skills that help students develop higher-order skills. These skills can be trained in science learning with a scientific learning approach. This study aims to determine students’ science process skills that are influenced by problem-based learning models and inquiry models. The research method used is an experimental method with a quasi-experimental design. The research sample consisted of two classes of students of class VIII SMP. Science process skills data is measured by a description test which has valid criteria and high reliability. Descriptive and inferential analysis techniques are used in the data analysis of science process skills. The results of the data analysis concluded that: (1) The students ‘science process skills after applying the problem-based learning model were classified as good, (2) the students’ science process skills after being applied to the inquiry model were classified as very good (3) there was no significant difference between science process skills which are taught using problem-based learning models and inquiry learning models.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran NHT, 2) perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran NHT, dan 3) besar efektivitas model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar siswa dikelas X SMAN 1 Sungai Raya. Metode penelitian ialah metode eksperimen (Pre-Experimental Design) dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA SMAN 1 Sungai Raya yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ini ialah kelas X IPA5 sebagai kelas eksperimen, dengan menggunakan teknik purporsive sampling. Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan tes essay. Data dianalisis dengan menggunakan uji rata-rata, uji pair sample t-test, dan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa dari 45,0 menjadi 77,8, 2) Dari hasil analisis data menggunakan uji pair sample t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran NHT, dan 3) Nilai Effect Size sebesar 2,2 yang termasuk dalam kategori tinggi. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran NHT pada materi gerak lurus berubah beraturan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya. This study aims to analyze: 1) student learning outcomes before and after applying the NHT learning model, 2) differences in student learning outcomes before and after applying the NHT learning model, and 3) the effectiveness of NHT learning models on student learning outcomes in class X SMAN 1 Sungai Raya. The research method is the experimental method (Pre-Experimental Design) with One-Group Pretest-Posttest Design. The study population was all students of class X Science at Sungai Raya 1 State High School consisting of 5 classes. The sample of this study is class X IPA5 as an experimental class, using purposive sampling technique. Instrument to measure student learning outcomes using an essay test. Data were analyzed using an average test, pair sample t-test, and effect size. The results show that: 1) there is an increase in the average score of student learning outcomes from 45.0 to 77.8, 2) From the results of data analysis using pair sample t-test can be concluded that there are significant differences in student learning outcomes before and after applying the NHT learning model, 3) Effect Size values of 2.2 which is included in the high category. It was concluded that the application of NHT learning model affecting the learning outcomes of class X students of SMAN 1 Sungai Raya, of the subject matter rectilinear motion with constant acceleration.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.