2015
DOI: 10.20473/jbp.v17i3.2015.172-185
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Secara Oral pada Mencit BALB/C Terhadap Pencegahan Penurunan Jumlah Sel yang Terekspresi IFN-ɤ dan Peningkatan Jumlah Sel yang Terekspresi CD 14

Abstract: ABSTRAKEkstrak Etanol Bawang Dayak mengandung senyawa-senyawa turunan Naphtoquinones dan turunannya, Naphtoquinones tersebut merupakan senyawa antimikroba, antifungal, antiviral, antiparasitik, memiliki bioaktivitas anti kanker dan anti oksidan. Kandungan fitokimia pada bawang dayak diyakini sebagai metabolik sekunder. Unsur Fitokimia pada bawang dayak yaitu Tanin sebagai antioksidan, Alkaloid sifat basanya memepermudah dekomposisi sinar UV, Glikosida ,Steroid, Flavonoid berkaitan dengan inakativasi karsinogen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Febrinda (2014) kemudian membuktikan khasiat ekstrak air umbi bawang dayak secara in vivo pada tikus diabetes. Beberapa publikasi ilmiah juga memperlihatkan pengaruh positif umbi bawang dayak dalam memodulasi sistem imun, antara lain melalui aktivitas anti inflamasi (Paramita dan Nuryanto 2018), kemampuan meningkatkan ekspresi sel CD14 pada mencit yang diberi metil prednisilon (Toemon 2016), meningkatkan IgM dan IgG pada mencit yang diberi sel darah merah domba (Utami et al 2016), dan menurunkan jumlah eosinophil pada tikus percobaan model asma (Trisia 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Febrinda (2014) kemudian membuktikan khasiat ekstrak air umbi bawang dayak secara in vivo pada tikus diabetes. Beberapa publikasi ilmiah juga memperlihatkan pengaruh positif umbi bawang dayak dalam memodulasi sistem imun, antara lain melalui aktivitas anti inflamasi (Paramita dan Nuryanto 2018), kemampuan meningkatkan ekspresi sel CD14 pada mencit yang diberi metil prednisilon (Toemon 2016), meningkatkan IgM dan IgG pada mencit yang diberi sel darah merah domba (Utami et al 2016), dan menurunkan jumlah eosinophil pada tikus percobaan model asma (Trisia 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified